26.2.15

‘Perang Palsu’ Obama Menghadapi ISIS

Masyarakat Amerika digiring untuk percaya bahwa Negara Islam/ISIS merupakan kekuatan tangguh dalam menghadapi militer AS dan mengancam peradaban Barat.

Oleh: Prof. Michel Chossudovsky

SEJAK bulan Agustus 2014, Angkatan Udara AS dengan dukungan dari koalisi 19 negara telah terus-menerus melancarkan kampanye udara intensif terhadap Suriah dan Irak, dengan target dugaan wilayah brigade Negara Islam/ISIS.

Menurut Defense News, lebih dari 16.000 serangan udara dilakukan dari bulan Agustus 2014 sampai pertengahan Januari 2015. Enam puluh persen dari serangan udara dilakukan Angkatan Udara AS, menggunakan jet tempur dan pemboman berkemampuan canggih (Defense News, 19 Januari 2015: Jet tempur A-10 lakukan 11 Persen Gempuran Anti-ISIS).

Serangan udara yang tidak terlalu gencar diberitakan ini digambarkan media sebagai operasi “lunak” kontra-terorisme, bukan tindakan perang habis-habisan yang ditujukan terhadap Suriah dan Irak.

Serangan udara dalam skala besar ini telah mengakibatkan korban sipil tak terhitung jumlahnya, yang secara rutin dilaporkan salah oleh media mainstream. Menurut Max Boot, staf senior dalam keamanan nasional di Dewan Hubungan Luar Negeri, “Strategi Obama di Suriah dan Irak tidak bekerja … [karena] pemboman AS terhadap ISIS dalam kondisi sangat dibatasi” (Newsweek, 17 Februari 2015).

Kemudian masyarakat Amerika digiring untuk percaya bahwa Negara Islam/ISIS merupakan kekuatan tangguh dalam menghadapi militer AS dan mengancam peradaban Barat. Juga ada dorongan dari laporan media bahwa Angkatan Udara AS telah gagal, dan “Obama harus melakukan tindakan bersama” guna efektif menghadapi “musuh luar” dari Amerika.

Menurut Max Boot, eskalasi militer adalah jawabannya: “Untuk mengirimkan lebih banyak pesawat, penasihat militer, dan pasukan operasi khusus. Juga meminta kelonggaran pembatasan beroperasi “atas apa saja yang diperlukan untuk presiden (Obama)”.

Perlu diketahui jenis pesawat apa saja yang terlibat dalam kampanye udara tersebut? Tak lain adalah F-16 Fighting Falcon, F-15E Strike Eagle, dan A-10 Warthog. Termasuk juga pesawat produksi Lockheed Martin, F-22 Raptor, yang dapat melakukan taktis tempur siluman.

Pertanyaan untuk Kita

Mengapa Angkatan Udara AS belum mampu “menghapus” Negara Islam/ISIS, yang pada awalnya sebagian besar hanya memiliki senjata ringan konvensional serta pickup Toyota?

Sejak awal, kampanye udara ini BELUM diarahkan terhadap ISIS. Bukti-bukti menegaskan, Negara Islam/ISIS bukanlah target. Justru sebaliknya.

Serangan udara dimaksudkan untuk menghancurkan infrastruktur ekonomi Irak dan Suriah.*

KAMI menyerukan kepada Anda untuk merenungkan gambar konvoi pick up milik Negara Islam/ISIS saat memasuki Irak dengan melintasi gurun terbuka sepanjang 200 km, yang memisahkan kedua negara.

Konvoi ini memasuki Irak pada Juni 2014.

Apa yang akan diperlukan dari sudut pandang militer untuk menghancurkan konvoi ISIS –yang secara efektif tidak memiliki kemampuan pertahanan anti-pesawat? Untuk hal ini kita cukup menggunakan akal sehat saja, tanpa memerlukan pemikiran strategi militer secara mendalam.

Jika ingin menghancurkan brigade Negara Islam/ISIS, Barat bisa melakukan bom “karpet” menghancurkan konvoi pickup Toyota ketika melintasi padang pasir dari Suriah ke Irak pada bulan Juni.

Jawabannya cukup jelas, namun tidak ada media arus utama satu pun memahami hal itu.

Padang pasir Syro-Arab (Padang Pasir Suriah) adalah wilayah terbuka. Dengan keadaan seperti itu, kecanggihan pesawat jet tempur (F15, F22 Raptor, F16) hanya menghadapi “sepotong kue” saja –dari sudut pandang militer– dalam melakukan ‘operasi bedah’ cepat menghancurkan konvoi Negara Islam/ISIS dalam hitungan jam.

Sebaliknya apa yang telah kita saksikan adalah suatu aksi serangan udara dan pemboman terus menerus selama enam bulan ini, tetapi musuh ternyata masih utuh. Sebagai perbandingan, serangan bom NATO terhadap Yugoslavia pada tahun 1999 hanya berlangsung sekitar tiga bulan (24 Maret – 10 Juni 1999).

Dan kita dituntun untuk percaya bahwa Negara Islam/ISIS tidak bisa dikalahkan oleh kekuatan AS sebagai pemimpin koalisi bersama 19 negara lainnya. Sesungguhnya kampanye udara tersebut tidak dimaksudkan untuk memusnahkan Negara Islam/ISIS.

Mandat kontra-terorisme adalah sebuah fiksi. Sesungguhnya Amerika Serikat adalah “Negara Sponsor Terorisme” nomor satu.

Negara Islam/ISIS tidak hanya dilindungi oleh AS dan sekutunya, tetapi juga dilatih dan dibiayai oleh AS-NATO, dengan dukungan dari Israel dan sekutu-sekutu Washington di Teluk Persia.*


Michel Chossudovsky adalah seorang penulis pemenang penghargaan. Ia guru besar ekonomi (emeritus) di University of Ottawa-Kanada, Pendiri dan Direktur Pusat Penelitian Globalisasi (CRG), Montreal. Tulisan ini dimuat di Global Research.

24.2.15

Boneka Zionis Jenderal As-Sisi Minta Agar Negara Arab Bersatu Perangi Islam

Eramuslim.com – Presiden Mesir hasil kudeta dan boneka Zionis-Israel, Jenderal Abdel-Fattah el-Sisi, menyerukan negara-negara Arab agar bersatu untuk melawan ancaman kelompok-kelompok Mujahidin yang ingin menegakkan kalimat tauhid di Dunia Arab.

Dalam pidato yang disiarkan televisi Mesir, Sisi mengatakan militer Mesir tidak memiliki kepentingan untuk menyerang negara lain. Tetapi akan mempertahankan wilayah Mesir.
“Jika diperlukan kami akan berkoordinasi dengan saudara-saudara Arab kami,” ujarnya, sebagaimana diberitakan Arab News.

Sebelumnya, Yordania dan Uni Emirat Arab telah menawarkan bantuan untuk mengirimkan pasukan militer. Pengiriman pasukan itu untuk membantu Mesir dalam menghadapi para mujahidin di Libya.

Sisi menilai negara-negara Arab harus menyatukan kekuatan militernya dalam menekan kelompok ekstrimis di Timur Tengah. Pada November lalu, Mesir bersama Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Kuwait sedang mendiskusikan pembentukan pakta militer untuk melawan militan Islam.

Yang jadi pertanyaan, mengapa Sisi tidak meminta negara-negara Arab untuk bersatu perangi Yahudi laknatulllah yang jelas-jelas memang diperintahkan Allah swt kepada kita semua? (rz)

21.2.15

Dokumen Intelejen Yaman Ungkap Peran AS dalam Konflik Timur Tengah

Eramuslim – Sebuah dokumen sangat rahasia milik intelejen Yaman yang menceritakan rencana jangka panjang AS di wilayah Timur Tengah bocor ke publik dan membuat heboh umat Islam di kawasan tersebut.

Dalam dokumen yang dberi nama “Iraqization” tersebut, Amerika akan berusaha memperluas konflik di Irak dan Suriah membentang dari Libya hingga Arab Saudi, Mesir dan Yaman.

Skenario menakutkan tersebut berisi keinginan AS untuk menjadikan negara kaya minyak Arab Saudi ikut membiayai perang sekterian jangka panjang, yang akan menewaskan ratusan ribu Muslim dari berbagai negara Muslim tersebut.

Dalam perbincangan para ahli keamanan Yaman dan media di negara yang kini diambang konflik sekterian tersebut di media Opini Today menyatakan bahwa konflik di negara selatan Arab Saudi ini akan berkembang jauh lebih besar dari perang di Irak dan Suriah.

Akan tetapi dokumen tersebut tidak menyebutkan secara rinci bagaimana menjebak Mesir ikut dalam sekenario AS untuk melemahkan umat Islam tersebut.

Sementara itu koran politik Aden Tomorrow memperkirakan bahwa sekenario AS tersebut bertujuan untuk menggulingkan dua negara Arab terbesar yaitu Arab Saudi dan Mesir, “Rencana ini telah dimulai sejak perang sekterian yang kini terjadi di Irak.”

Dokumen itu menjelaskan bahwa perang melawan mujahidin Negara Islam akan terus berlangsung selama bertahun-tahun yang akan datang dan tidak akan berakhir kecuali kekalahan finansial Arab Saudi.

Sebelumnya dalam rekaman video yang diunggah stasiun televisi El Mehwar Mesir, memperlihatkan pasokan senjata AS yang dikirim ilegal ke Libya untuk memperkeruh konflik bersenjata di negara tersebut. (Akhbarak/Ram)


Wajib baca & tahu:

20.2.15

Alasan Mengapa Orang Korea Selatan Bunuh Diri

Sahabat Smart Voa Islam,

Korea Selatan negeri ginseng yang sedang mendunia, lewat K-Pop dan teknologinya Korea Selatan merancang kiblat baru di kancah permusikan. Setelah berhasil menduniakan K-Pop, ternyata Apple juga dibuatnya gigit jari melihat kemajuan teknologi Korsel, Samsung yang saat ini tengah nge-In seperti dilansir harian The Wall Street Journal memberitakan iklan Samsung pada final Superbowl, harian tersebut mengatakan bahwa Apple sudah kalah keren dibanding Samsung dalam hal pemasaran. Dalam dokumen rencana strategi Samsung pada 2011, prioritas Samsung adalah mengalahkan Apple dalam segala hal.

Semua yang dilakukan Samsung harus dalam konteks mengalahkan Apple. Namun siapa sangka di tengah pencapaian teknologi dan budayanya masyarakat Korea Selatan mengalami kerapuhan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah merilis data statistik tingkat kasus bunuh diri dunia pada Kamis 4 September 2014 dan menepatkan Korea Selatan di posisi ke 3 dunia.

Hal tersebut dipicu banyak hal, diantaranya tekanan untuk sukses di Korea sangat tinggi. Bagi seorang pekerja, sukses berarti bekerja di salah satu perusahaan konglomerasi besar seperti Samsung atau Hyundai atau yang diberi istilah chaebol dan untuk mencapai karir dan reputasi tinggi mereka harus membuktikan diri sebagai pekerja keras, Walaupun harus mengesampingkan kepentingan pribadi serta keluarga.

Untuk artis mereka terlalu menjadikan sudut pandang orang menjadi rujukan dalam bersikap, seperti konsep cantik yaitu orang berkulit putih, hidung mancung, wajah membentuh huruf V dan jidat sedikit jenong, sehingga akibatnya anak muda yang tidak memenuhi standar tersebut memilih jalan instan operasi plastik, karena wajah cantik di Korea Selatan lebih di dihargai orang dan memudahkan seseorang mencari pekerjaan, sehingga para orangtua menganjurkan anaknya opreasi, tak heran Korsel menjadi destination wisata opresi plastik yang popular.

Kesalahan Pradigma Berfikir

Negara Korsel menganut sistem sekuler memisahkan agama dari kehidupan manusia, negara tidak mengajurkan setiap orang untuk menganut agama, akibatnya orang Korsel banyak atheis, hal tersebut tidaklah dilarang, ketika seseorang mempunyai permasalahan mereka tidak mempunyai pegangan kuat, terlebih mereka mempunyai pandangan hidup yang salah terhadap konsep kebahagian, mereka mengukur kebahagian dari materi, sebarapa cantikkah dirimu? Berapa banyak jumlah hartamu?seberapa suksekah pekerjaanmu? Sehingga hidup mereka dibanyangi tantangan dan targetan yang sama sekali tidak ada ujungnya, iklim seperti ini rawan membuat mereka depresi akhirnya bunuh diri, tak bisa dipungkiri kepercayaan pada rekarnasi juga menambah suram permasalahan, rekarnasi menyakini jika mati atau bunuh diri mereka akan lahir kembali menjadi orang lain yang lebih baik, surga dan neraka tidak ada dalam jangkaun berfikir mereka.

Islam Agama yang Sempurna

Dari sekian konsep kehidupan hanya islamlah yang memberikan pandangan dan aturan secara sempurna, setiap manusia Allah ciptakan tentulah dengan seperangkat aturan, yang mana aturan tersebut semata-mata Allah hadirkan untuk kebaikan manusia.

Islam memang mengakui adanya kebutuhan manusia akan materi, hanya saja tidak islam tidak menjadikan materi sebagai tujuan manusia hidup di dunia, akan tetapi tidaklah aku ciptan jin dan manusia semata-mata beribadah dan menyembah Allah, islam memberikan pandangan hakiki tentang kebahagian yang lebih jauh menentram hati yaitu, Aqidah yang mendorong motivasi seseorang untuk senantiasa beramal shalih melakukan aktifitas sesuai dengan aturan Allah, contoh kecilnya seorang ayah dituntut bekerja dan mencari untuk memenuhi nafkah keluarga, namun kontek mencari uang tersebut tidaklah asal mendapat uang dan pekerjaan, tapi bagiamana seorang ayah mencari pekerjaaan yang halal.

Keridhoaan Allah-lah yang menjadi sumber kebahagian seeorang, apalah artinya jika bergelimbang harta tapi harta tersebut dicari dengan cara yang salah, tentulah Allah tidak akan ridho, begitun pun konsep cantik, islam tidak pernah memandang manusia dari fisiknya, sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita sholehah, wanita yang selalu taat pada kepada Allah Swt. Ironi menang, dibalik kerapuhannya umat islam masih ada saja yang mengidolakan dan mengelu-elukan budaya K-Pop padahal sejatinya mereka tidak pantas dibanggakan.

Walluhu’Alam.

Oleh Anastasia
Alumni Pendidikan Bahasa Jerman UPI Bandung


Inilah Jalan Hidup Seorang Mukmin

Dalam keyakinan orang Jepang, bunuh diri ketika merasa gagal, adalah cara mati yang terpuji dan terhormat sebagai seorang kesatria

Oleh: Dr. Achmad Yani, Lc, Med.

MANUSIA adilahirkan sebagai bayi, menyusu kepada ibunya, tumbuh menjadi anak-anak yang manja dan sibuk dengan segala macam alat permainannya. Lalu ia menjadi remaja dengan segala macam kegiatannya, mulai dari sekolah, belajar, nongkrong, jalan-jalan, dengerin musik, pacaran, tawuran, nonton film, jajan, dan lain sebagainya.

Memasuki masa dewasa, ia mulai disibukkan dengan urusan pekerjaan, mencari pengahasilan, mengurusi keluarga, anak dan istri. Setelah itu akhirnya menua, manjadi kakek atau nenek, kemudian mati.

Apakah dengan kematian itu berarti semuanya telah selesai? Jika belum selesai, lantas apa sebenarnya tujuan hidup kita di dunia ini?

Memahami Hakekat Hidup

Pemahaman terhadap tujuan hidup ini sangat penting, karena tujuan itulah yang akan menentukan kemana arah perjalan ini akan ditempuh. Ibarat tujuannnya adalah Jakarta, jika dari Surabaya, maka berarti kita harus berjalan ke arah barat.Begitu juga jika tujuannya adalah Bali, maka berarti kita harus berjalan ke arah timur.

Memahami hakekat tujuan hidup ini menjadi sangat penting, sebab jika pemahaman itu salah, maka bisa dipastikan prilakunya pasti juga salah.

Orang Jepang contohnya, menurut falsafah mereka, hakekat kehidupan ini adalah untuk menunggu kematian.Bagi mereka, jika Anda merasa sudah tidak ada lagi peluang untuk sukses, maka lebih baik mati secepatnya dan tidak ada artinya menunggu di dunia ini lebih lama. Silahkan bunuh diri saja, itu lebih baik dari pada anda menjadi orang yang gagal dalam hidup.

Dalam keyakinan orang Jepang, bunuh diri ketika merasa gagal, adalah cara mati yang terpuji dan terhormat sebagai seorang kesatria yang secara jantan mengakui kegagalannya, dan memilih untuk mengakhiri hidup secepatnya. Ini bisa dilihat daridata yang ada, sampai hari ini minimal 70 orang perhari mati bunuh diri di Jepang, sehingga Jepang menjadi negara nomer satu di dunia untuk jumlah bunuh diri terbanyak.

Sangat ironis, Negara yang begitu maju, canggih dalam teknologi, yang produksi mobilnya dipakai di seluruh dunia: Toyota, Mitsubishi, Daihatsu, Honda, Suzuki, dan lain-lainnya, ternyata menjadi Negara yang jumlah bunuh dirinya terbesar di seluruh dunia. Kanapa itu bisa terjadi, tidak lain adalah disebabkan pemahaman mereka tentang hakekat kehidupan ini.

Sedangkan orang Barat, mereka memahami hakekat kehidupan ini sebagai kesempatan untuk menikmati kehidupan sebelum ajal menjemput.

Itulah sebabnya, menjadi cita-cita hampir semua orang barat untuk bisa melancong ke berbagai penjuru dunia, yang tidak lain tujuannya adalah untuk sepenuhnya bisa menikmati keindahan hidup di dunia. Banyak yang menyangka bahwa semua turis dari barat itu adalah orang kaya.Tidak, justru sebagian besar mereka adalah orang-orang yang ekonominya biasa-biasa saja.Memang ada juga yang kaya raya, namun sebagian besar adalah orang biasa.Kebanyakan dari mereka adalah orang kelas menengah kebawah yang telah bertahun-tahun bekerja, atau bahkan berpuluh-puluh tahun. Uang hasil bekerja itu kemudian ditabung, sekian lama mereka menabung, kemudian uang itu mereka habiskan untuk melancong ke berbagai penjuru dunia selama setahun, dua tahun, atau bahkan lima tahun, dan seterusnya.

Trend melancong dalam waktu yang lama sudah menjadi gaya hidup sebagian besar orang barat. Kenapa bisa begitu, jawabannya adalah disebabkan pemahaman mereka dalam memakanai hakekat kehidupan.Bagi mereeka, hidup ini adalah kesempatan untuk menikmatinya, sebelum kita dijemput oleh kematian.Nikmatilah hidupmu sepenuhnya, sebelum engkau meninggakan dunia.Dan cara menikmati hidup yang paling istimewa untuk mereka adalah dengan melancong ke berbagai penjuru dunia dalam waktu yang lama, tidak perlu kerja, makan tinggal makan, tidur tinggal tidur, tidak ada yang menyuruh, tidak ada yang memberi tekanan, tidak ada kewajiban untuk kerja, rapat, ngajar, dan segala macam kegiatan lainnya, yang kesemuanya itu dirasakan sebagai tekanan dalam menjalani kehidupan.

Kemudian kita sebagai orang mukmin, apa makna hakekat kehidupan ini untuk kita? Apakah hidup ini hanya untuk menikmati makanan yang lezat-lezat? Jika itu pemahaman kita, lalu apa beda kita dengan sapi yang seumur hidupnya hanya makan dan makan. Jika urusan makan, tentu sapi lebih hebat dari kita, sebab sapi sepanjang hidupnya adalah untuk mengunyah makanan. Sedangkan manusia, setelah menikmati makanan satu piring, maka dia pun sudah merasa kenyang, dan sudah tidak sanggup lagi menyantap makananan yang lainnya.

Adakah hidup kita hanyalah untuk menikmati wanita cantik dan menyalurkan nafsu biologis semata? Jika urusan pemuasan kebutuhan biologis, maka ayam jauh lebih hebat dari kita, sebab ayam mampu melakukan hubungan biologis sehari lebih dari 20 kali.Sedangkan kita?Kemampuan dan kekuatan kita kalah jauh dibandingkan ayam.

Ataukah hidup kita ini hanya untuk jalan-jalan dan menikmati pemandangan? Jika itu tujuannya, tentu burung elang yang bisa terbang tinggi di udara jauh lebih hebat dari kita. Tiap hari ia terbang tinggi dan menimkati pemandangan yang begitu indah dari atas ketinggian, terbang jauh kemana ia suka.

JADI apa sebenarnya tujuan hidup kita? Apakah kita dilahirkan, tumbuh jadi anak-anak, remaja, dewasa, kemudian menua, dan akhirnya mati… Adakah dengan itu berarti hidup kita telah selesai?

Allah berfirman dalam Al-Quran:

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS Al-Mu’minuun: 115)

Sesungguhnya jawaban dari pertanyaan ini adalah dalam firman Allah:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS Adz-Dzaariyat: 56)

Ayat tersebut diatas merupakan petunjuk dari Allah Subhanahu Wata’ala kepada manusia tentang tujuan diciptakannya di muka bumi ini. Sebagai manusia, kita memang perlu makan, minum, tidur, bekerja, menikah, istirahat, pakaian, tempat tinggal, alat transportasi, harta, dan lain sebagainya. Namun kesemuanya itu bukanlah tujuan, melainkan itu hanyalah alat untuk kita beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Makna ibadah dalam islam sangatlah luas, semua aktivitas yang dilakukan manuasia bisa bernilai ibadah, sejak dari bangun tidur, sampai tidur lagi, bahkan tidur itu sendiri, juga bernilai ibadah. Ibadah dalam islam bukan hanya berbentuk sholat, puasa, haji, baca al-Quran, melainkan semua aktivitas manusia bisa bernilai ibadah.

Ketika kita bangun tidur, kemudian kita ke kamar mandi untuk buang air kecil, kita niatkan itu sebagai ibadah, menjaga kesehatan, merawat anugerah Allah berupa badan, sebab kalau air kencing ditahan itu bisa menyebabkan penyakit, dengan niat yang seperti maka buang air kecil itupun bernilai ibadah.

Dilanjutkan berwudlu dan kemudian sholat, ini juga ibadah. Setelah itu kita sarapan, diniatkan agar badan kita ada energy sebagai bekal ibadah, maka sarapan kita itupun bernilai Ibadah.

Kemudian kita mandi pagi, gosok gigi, dan membersihkan badan, diniatkan untuk menjaga kesegaran badan, biar tidak bau, dan tidak menganggu orang disekitar kita, maka ini pun bernilai ibadah.Begitu juga ketika kita pergi ke tempat kerja, kita niatkan mencari rizki yang halal, untuk diri sendiri dan keluarga, maka sejak pagi sampai sore kita bekerja, selama itulah pahala ibadah terus mengalir.

Semua aktitas yang sifatnya duniawi seperti ke pasar, ke kampus, ke kantor, ke sawah, dan lain sebagainya,itu semua bisa bernilai ibadah jika kita betul dalam meniatkannya. Namun jika kita salah niat, maka semua aktivitas itu hanyalah bernilai amalan dunia saja, dan tidak ada pahalanya di akhirat.

Tidak penting bagi seorang mukmin apakan dia menjadi kaya atau misikin, pejabat atau rakyat, bos atau kuli, atasan ataupun bawahan, sebab bagi seorang mukmin, apapun situasinya, bagaimanapun keadaannya, semuanya adalah kesempatan untuk beribadah.

Jika dia miskin dan sabar dengan kekurangannnya, maka kemiskinan adalah keberkahan baginya, sebab kesabaran menjalani kehidupan dengan serba kekurangan mendatangkan pahala untuknya. Jika dia kaya, itu juga kesempatan baginya untuk beribadah, mensyukuri kekayaan yang diberikan, banyak berzakat dan bersedekah, menolong siapa saja yang memerlukan, maka dengan begitu kekayaan adalah keberkahan untuknya, sebab harta yang dimiliki menjadi sumber pahala.

Rasulullah bersabda:

عَجَبًا لأَمْرِ المؤمنِ إِنَّ أمْرَه كُلَّهُ لهُ خَيرٌ ليسَ ذلكَ لأَحَدٍ إلا للمُؤْمنِ إِنْ أصَابتهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فكانتْ خَيرًا لهُ وإنْ أصَابتهُ ضَرَّاءُ صَبرَ فكانتْ خَيرًا لهُ) رواهُ مُسْلِمٌ

Alangkah mengagumkan kehidupan seorang mukmin, sungguh segala urusannya mendatangkan kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan yang seperti itu hanya ada dalam kehidupan seorang mukmin.Ketika dia mendapatkan kesenangan, maka diapun bersyukur, dan itu mendatangkan kebaikan untuknya (pahala).Begitu juga ketika dia sedang ditimpa kesusahan, maka dia pun bersabar, dan itu pun mendatangkan kebaikan untuknya (pahala).” [HR Muslim]

Wallahu A’lam.
Penulis adalah Dosen di Universitas Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM)

15.2.15

Perang Melawan Islam, Rabbi Israel Serukan Racuni Sumur-Sumur Warga Palestina

Eramuslim – Penjajah Israel kembali menyerukan perang melawan umat Muslim khususnya di Palestina, dengan membolehkan untuk meracuni dan merusak kebun milik warga Palestina.

Dalam fatwa yang dikeluarkan seorang Rabbi terkenal Israel, Rabbi Nasim Muawwil, mengatakan, “Dibolehkan merusak dan menjarah pohon zaitun milik warga Palestina, serta meracuni sumur-sumur mereka.

Menurut situs web Palestina 48 yang memposting fatwa tersebut menyatakan bahwa ini dilakukan untuk menghasut peperangan melawan penduduk Palestina yang dianggap sebagai musuh mendirikan negara Israel Raya.

Sebelumnya Rabbi Dov Lior yang menjadi seorang tokoh Rabbi Yahudi di wilayah pendudukan Kiryat Arba di kota Hebron sekaligus penasehat keagamaan Partai Yahudi Home mengatakan, “Penghancuran Gaza adalah cara untuk mencapai perdamaian Israel.” (Shorouk/Ram)

Ahok Merusak Jakarta?

Sahabat VOA-Islam...

Kemarin saya beruntung bertemu Bupati Belitung periode 2004-2014 (dua periode). Beliau ini yang terlibat langsung dalam proses pemekaran Kabupaten Belitung menjadi Kabupaten Belitung dan Belitung Timur. Usai dimekarkan beliau ditunjuk DPRD sebagai Bupati Belitung, sedangkan Ahok menjadi Bupati Belitung Timur (Beltim).

Saat itu PAD Beltim tercatat Rp 17 miliar, sedangkan kabupaten induknya Rp 12 miliar. Tak mengherankan, sebab Ijin Usaha Pertambangan (IUP) memang lebih banyak di Beltim.

Satu setengah tahun jadi bupati, Ahok berhasil meningkatkan PAD menjadi Rp 20 miliar. Sementara pada saat yang sama PAD Belitung melonjak ke angka Rp 22 miliar. Data terakhir (2014) PAD Beltim parkir di Rp 40 miliar, sedangkan Belitung menjadi Rp 70 miliar.

Jika sekarang kita berkunjung ke dua daerah tersebut akan sangat terasa bedanya. Infrastruktur di Beltim hancur, jalanan bergelombang, berlubang, gedung sekolah rusak diberbagai pelosok kabupaten, termasuk juga puskesmas dan berbagai fasilitas umum lainnya. Di Belitung, kita akan menemukan jalanan yang relatif lebih mulus, fasilitas sekolah dan kesehatan juga jauh lebih baik.

Tapi bukan berarti Beltim tidak punya kelebihan. Paling tidak PNS Beltim lebih bahagia ketimbang di Belitung. Sejak Ahok jadi bupati lalu dilanjutkan wakilnya, kemudian sekarang ini diteruskan adiknya Ahok, Basuri, pemkab Beltim menaikkan gaji PNS beberapa kali lipat sehingga sekarang ini gaji PNS Beltim hampir satu setengah kali PNS Belitung.

Rupanya ini memang politik anggaran Ahok yang diteruskan Basuri. Dengan dimanja gaji yang besar, para PNS ini kemudian menjadi timses ketika masa pemilihan tiba.

Politik anggaran yang sama dilakukan Ahok di Jakarta dengan menaikkan gaji PNS hampir dua kali lipat. Ahok beralasan kenaikan gaji akan berkolerasi positif terhadap pelayanan masyarakat. Tentu ini klaim yang perlu dibuktikan, sebab banyak penelitian menunjukkan buruknya layanan publik bukan karena rendahnya gaji melainkan karena persoalan mental.

Dengan gaji sebelum dinaikkan saja PNS DKI sudah sejahtera, tetapi faktanya penyerapan anggaran hanya 40%. Layanan di kelurahan, kecamatan dan semua instansi pemerintah buruk.

Kembali ke Beltim. Dengan gaji PNS yang gila-gilaan, Beltim hanya menyisakan 20-25% dari anggaran untuk pembangunan. Termasuk pembangunan infrastruktur. 75-80% nya habis untuk belanja rutin pegawai.

Selain itu, Ahok dan keluarganya juga menguasai puluhan IUP yang tentu saja berpotensi memperkaya diri dan keluarganya.

Ahok sukses merusak kampung halamannya, sekarang dia hendak merusak Jakarta. Kapan kita usir Ahok? [syahid/voa-islam.com]

Penulis: Siswono Azzam
http://www.voa-islam.com/read/citizens-jurnalism/2015/02/14/35682/ahok-merusak-jakarta/

14.2.15

"Cari Tahu" tentang SEJARAH Valentine Day, "Jangan Taqlid" dan Tak Pantas untuk Dirayakan!

Oleh: Ahmad Amjad

Sejarah paling popular tentang Valentine Day adalah kisah Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269M. Namun ini pun ada beberapa versi. Bahan ada akar sejarah lebih kuat, bahwa perayaan valentine day memiliki hubungan erat dengan tradisi paganisme (dewa-dewi) Romawi Kuno, sesuatu yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan berhala.

Menurut pandangan tradisi Roma Kuno, pertengahan bulan Februari memang sudah dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Dalam tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, yang merujuk kepada nama salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.

Di zaman Roma Kuno, para pendeta tiap tanggal 15 Februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa. Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dalam kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka. Sesuatu yang sangat dibanggakan di Roma kala itu.

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan untuk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata.

Pada hari ini, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya.

Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki muda melecut gadis-gadis dengan kulit binatang. Para perempuan itu berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur.

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mereka mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I.

Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.

Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II yang memerintahkan Kerajaan Roma berang dan memerintahkan agar menangkap dan memenjarakan Santo Valentine karena ia dengan berani menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih, sembari menolak menyembah tuhan-tuhannya orang Romawi. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan, Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada tanggal 14 Februari 269 M.
. . . Valentine day adalah bagian dari budaya yang bernuansa kekufuran dan kemusyrikan. . .
Beberapa versi beragam tentang sejarah asal muasal valentine day di atas bisa ditemukan dalam buku "Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen: So What?”, karya Rizki Ridyasmara.

Menilik pada catatan sejarah valentine day tidak ada yang pasti. Namun satu point penting yang bisa diambil, bahwa perayaan valentine day memiliki hubungan erat dengan keyakinan yang ada pada agama kafir dan musyrik. Valentine day adalah bagian dari budaya yang bernuansa kekufuran dan kemusyrikan. Sehingga tak pantas seorang muslim, baik laki-laki maupun perempuan, ikut merayakannya dan bersenang-senang dengannya. Dan siapa yang nekad merayakannya, ia bisa terjerumus ke dalam kekufuran sebagaimana keterangan hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Siapa yang menyerupai suatu kaum, ia bagian dari mereka.” Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


Valentine, Lubang Biawak di Bulan Februari

Pada bulan ini, kita selalu saja menyaksikan media massa, mal-mal, pusat-pusat hiburan bersibuk-ria berlomba menarik perhatian. Anak-anak muda berlomba mengucapkan “Selamat hari Valentine”, berkirim kartu dan bunga, saling bertukar pasangan, saling curhat, menyatakan sayang atau cinta karena anggapan saat itu adalah “hari kasih sayang”.

Kita mungkin selama ini telah banyak menyaksikan Valentine terjadi di negeri yang Muslimnya paling banyak ini. Sebenarnya apa Valentine ini?

Rasul Shallallaahu alaihi wa Salam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam: “Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR At-Tirmidzi). Dan kita sudah hafal pula bahwa Valentine adalah kebiasaan orang-orang non-Muslim.

Pandangan Ibnul Qayyim Al-Jauziyah

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Karena berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah.

Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid’ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah.”

Sejarah dan Latar Belakang Valentine

Sekadar mengingatkan saja jika Valentine itu budaya turun-termurun dari nenek moyang orang Barat. Pada awalnya orang-orang Romawi merayakan hari besar mereka yang jatuh pada tanggal 15 Februari yang diberi nama Lupercalia. Peringatan ini adalah sebagai penghormatan kepada Juno (Tuhan wanita dan perkawinan) serta Pan (Tuhan dari alam ini) seperti apa yang mereka percayai. Setelah penyebaran agama Kristen, para pemuka gereja mencoba memberikan pengertian ajaran Kristen terhadap para pemuja berhala itu. Pada tahun 496 Masehi, Paus Gelasius (Pope Gelasius) mengganti peringatan Lupercalia itu menjadi Saint Valentine’s Day, yaitu Hari Kasih Sayang Untuk Orang-Orang Suci.

Dalam sejarah perayaan Valentine, para ahli sejarah tidak setuju dengan adanya upaya untuk menghubungkan hal itu dengan St. Valentine, seorang pendeta yang hidup di Roma pada tahun 200 masehi, di bawah kekuasaan Kaisar Claudius II. St. Valentine ini pernah ditangkap oleh orang-orang Romawi dan dimasukkan ke dalam penjara, karena dituduh membantu satu pihak untuk memusuhi dan menentang Kaisar. St. Valentine ini berhasil ditangkap pada akhir tahun 270 masehi. Kemudian orang-orang Romawi memenggal kepalanya di Palatine Hill (Bukit Palatine) dekat altar Juno.

Dalam kaitannya dengan acara Valentine’s Day, banyak pula orang mengkaitkan dengan St. Valentine yang lain. St. Valentine ini adalah seorang bishop (pendeta) di Terni, satu tempat sekitar 60 mil dari Roma. Iapun dikejar-kejar karena memengaruhi beberapa keluarga Romawi dan memasukkan mereka ke dalam agama Kristen. Kemudian ia dipancung di Roma sekitar tahun 273 masehi. Sebelum kepalanya dipenggal, bishop itu mengirim surat kepada para putri penjaga-penjaga penjara dengan mendoakan semoga bisa melihat dan mendapat kasih sayang Tuhan dan kasih sayang manusia. “Dari Valentinemu” demikian tulis Valentine pada akhir suratnya itu. Surat itu tertanggal 14 Februari 270 M. sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai Valentine’s Day atau Hari Kasih Sayang. Nah, jelaskan?

Valentine: Lubang Biawak Untuk Orang Islam

Kita sekarang melihat bahwa Valentine ini dijadikan begitu spesial oleh orang-orang di sekeliling kita. Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a bahwa Rasulullah Muhammad saw bersabda: “Kamu akan mengikuti sunnah (kebiasaan) orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehinggakan mereka masuk ke dalam lubang biawak (buaya) kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (HR Bukhari dan Muslim).

Notes:
Valentine selalu diidentikan dengan malaikat kecil bersayap yang membawa panah cinta. Malaikat itu bernama Cupid (berarti: The Desire). Konon, menurut kabar burung dari negeri dongeng, ia adalah putra Nimrod “the hunter” Dewa Matahari. Cupid disebut juga Tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri! Naudzubillahimindzalik! (sa/ind/berbagaisumber)

Bagnal: Pengalaman Ini Akan Menginspirasi Mereka

Namanya Troy Bagnal. Usianya hampir 23 tahun dan tercatat sebagai mahasiswa Arizona di State University (ASU) program studi film dan media. Pemuda asal Phoenix, Arizona ini menjadi seorang mualaf pada bulan Februari 2009 lalu.

Bagnal mengaku banyak alasan yang membuatnya memutuskan untuk menjadi seorang Muslim. Yang jelas, Bagnal sudah tertarik dengan agama Islam sejak lama, karena Islam dan Muslim selalu menjadi isu hangat di Barat. Bagnal menyukai sejarah kuno dan sejarah dunia, termasuk masalah perang dan politik. Ia rajin mengikuti perkembangan informasi tentang konflik di Suriah, Somalia, Palestina, Irak, Afghanistan, Pakistan, Chechnya, Lebanon dan daerah-daerah konflik lainnya.

Saya melakukan riset tentang konflik-konflik itu agar saya mengerti apa sebenarnya yang terjadi dan bersikap adil serta tidak bias dalam memandang konflik-konflik itu karena media massa di sini (AS) cenderung samar dalam memberitakan konflik-konflik tersebut,” kata Bagnal.

Ketika mempelajari konflik-konflik yang memang kebanyakan bersentuhan dengan umat Islam itulah Bagnal mulai tertarik untuk mempelajari sejarah dunia Islam. “Saya banyak menghabiskan waktu untuk mempelajari sejarah dan budaya dunia Islam. Saya juga mengambil mata kuliah Peradaban Islam di ASU. Sejalan dengan minat saya pada sejarah dan budaya dunia Islam, saya juga tertarik dengan agama Islam itu sendiri,” papar Bagnal menceritakan awal ketertarikan pada Islam.

Bagnal dibesarkan dalam keluarga yang menganut agama Kristen, tapi ia tidak lagi menjalankan ajaran Kristen sejak usia 15 tahun. Menurutnya, ajaran Kristen membuatnya bingung dan tidak logis. “Konsep Trinitas dan doktrin penebusan dosa sangat tidak masuk akal. Di Alkitab sendiri terdapat ayat-ayat yang kontradiksi dengan doktrin penebusan dosa itu,” ujar Bagnal.

Ketika mengambil mata kuliah Sejarah Islam, Bagnal bertemu dengan seorang Muslim bernama Mohammad Totah. Selain memiliki pengetahuan yang dalam tentang Al-Quran, Totah juga paham isi Alkitab dan memiliki wawasan yang luas tentang agama Islam, Kristen dan Yahudi.

Kami banyak berdiskusi tentang perbandingan ketiga agama itu. Saya juga melakukan riset sendiri dan saya menemukan bahwa ajaran Kristen banyak yang bertentangan dengan isi Alkitabnya. Saya banyak belajar bahwa banyak ayat-ayat dalam Alkitan yang sebenarnya juga mendukung Islam,” kata Bagnal.

Ia melanjutkan, “Satu hal yang juga saya temui di Injil Barnabas, dalam injil disebutkan tentang kedatangan Muhammad (Saw). Tapi injil ini dihapus dari Alkitab.”

Tentang Al-Quran. Saya menilai Al-Quran lebih simpel dan mudah dipahami. Islam sendiri sangat simpel, tidak bertele-tele dan tidak ada doktrin-doktrin yang membingungkan. Islam tidak mengajarkan keyakinan buta seperti dalam ajaran Kristen,” tukas Bagnal.

Ia mengungkapkan, semakin banyak ia mempelajari Islam, ia semakin menyadari bahwa agama Islam lebih logis dibandingkan ajaran Kristen yang pernah ia ketahui. “Saya bahkan lebih banyak tahu tentang Alkitab dan kekristenan sejak saya masuk Islam dibandingkan ketika saya masih seorang Kristiani,” aku Bagnal.

Sekarang, sebagai seorang Muslim, saya merasa lebih dekat dengan Tuhan. Saya mempelajari bagaimana agama-agama dibangun dan disebarkan ke seluruh dunia. Dan saya tahu, Barat menggambarkan Islam sebagai agama yang eksotis dari belahan timur. Tapi semua nabi-nabi mengajarkan hal yang sama yaitu penyerahan diri dan kepatuhan pada Tuhan,” papar Bagnal.

Bagnal terkadang merasa frustasi melihat bagaimana media massa selalu memberikan gambaran yang negatif tentang Islam. “Saya tahu ada konflik dan kekerasan di beberapa belahan dunia Islam, tapi konflik-konflik itu tidak lebih bermotifkan politik saja,” tuturnya.

Sebagai orang yang baru masuk Islam, Bagnal mengakui agak berat untuk mempraktekkan ajaran-ajaran Islam, apalagi ia tingga di AS dan media massa di negaranya selalu mengedepankan stereotipe yang buruk tentang Islam. “Tapi itu bukan masalah besar buat saya, karena saya lebih banyak menghabiskan waktu di studio. Saya juga banyak mendapatkan pertanyaan berkaitan dengan situasi politik dan budaya Timur Tengah dan saya harus menjelaskan pada mereka perbedaan antara Islam, ideologi politik dan praktek-praktek budaya,” ujar Bagnal.

Timur Tengah jelas menjadi jantung dunia Islam. Yang mengecewakan, media Barat membuat stereotipe bahwa orang Islam pastilah orang Timur Tengah, padahal Muslim tersebar di seluruh dunia. Saya pikir ada nuansa rasial dalam stereotipe itu, Barat harus mengetahui fakta bahwa Kristen dan Yahudi juga berasal dari Timur Tengah, seperti halnya Islam,” sambung Bagnal.

Pendek kata, saya memilih Islam sederhana saja karena saya mengakuinya sebagai agama yang asli dari Tuhan. Islam itu sederhana, tidak bertele-tele dan tidak membingungkan saya. Saya mencintai Islam karena mengajarkan persatuan bagi seluruh pemeluknya. Islam membantu saya untuk menjadi orang yang lebih baik,” tandas Bagnal.

Menurut Bagnal, ia merasa nyaman menjalankan ajaran Islam. Islam membantunya untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, bagaimana menghadapi stress dan mengatasi persoalan hidup. Bagnal berharap masyarakat Barat memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang dunia Islam, tentang agama Islam yang sebenarnya dan tidak hanya mendengarkan hal-hal negatif tentang Islam yang digambarkan media massa.

Semoga cerita saya ini menginspirasi mereka yang berminat dengan agama Islam dan ingin mempelajari agama Islam lebih dalam,” harap Bagal. (ln/iol)

12.2.15

Jika yang Jadi korban adalah Muslim

Sultan Hamengkubuwono X: Kesultanan Yogya Merupakan Kelanjutan Khilafah Turki Itsmani


Eramuslim.com – Dalam sambutannya di pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-6 di Yogyakarta, Gubernur sekaligus Sultan Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwana X menyampaikan bahwa keraton Yogyakarta merupakan kelanjutan Khilafah Turki Utsmani.

Sultan Turki Utsmani meresmikan Kesultanan Demak pada tahun 1479 sebagai perwakilan resmi Khalifah Utsmani di tanah Jawa, ditandai penyerahan bendera hitam dari kiswah Ka’bah bertuliskan La Ilaha Illa Allah dan bendera hijau bertuliskan Muhammad Rasul Allah. Hingga kini (kedua bendera itu) masih tersimpan baik di keraton Jogja,” paparnya.

Dalam arti Kesultanan Ngayogyakarta adalah kekhilafahan yang masih eksis di bumi pertiwi,” tambahnya.

KUII ini dihadiri oleh 42 sultan Nusantara. Seperti misalnya, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dari Palembang. Selain itu, KUII Keenam ini dihadiri total sekira 700 peserta yang merupakan tokoh Muslim dari pelbagai lini. Yakni, para ulama, zuama, tokoh ormas, pengusaha, tokoh partai politik, dan cendekiawan. Salah stau yang diharapkan dari pertemuan ini adalah munculnya sisi sejarah tentang Islam Nusantara yang baru yang bebas dari rekayasa kaum kolonialis. (rz)



Pidato Sultan Hamengkubuwono X tentang Hubungan Turki Utsmani dengan Kesultanan Yogya

Eramuslim.com – Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-6 di Yogyakarta telah usai pada Rabu (12/2). Salah satu yang menarik dalam KUII kali ini adalah pengakuan Sri Sultan Hamengkubuwono X tentang hubungan Keraton Yogyakarta dengan Kekhalifahan Utsmani di Turki. Kekhalifahan Utsmani adalah kesultanan terakhir yang membawahi seluruh kerajaan umat Islam di dunia runtuh pada 1924.

Uniknya, ujar Sri Sultan, Keraton Yogyakarta merupakan perwakilan kekhalifahan Islam di Jawa. Keraton Yogyakarta adalah kelanjutan dari Kesultanan Demak. Berikut pidato lengkap Sri Sultan Hamengkubuwono X pada Pembukaan KUII-VI:
Kongres Umat Islam ke-6 yang diselenggarakan di Yogyakarta dan kini pembukaannya Insya Allah berlangsung di Pagelaran Kraton Yogyakarta, mengandung makna simbolik sebuah ziarah spiritual, karena bangunan Pagelaran ini disangga oleh 64 buah tiang yang menandai usia Rasulullah SAW dan perhitungan tahun Jawa.

Sehingga, Kongres yang dirancang untuk napak laku Kongres sebelumnya yang juga dilaksanakan di Yogyakarta, (7-8 November 1945, Red) akan memberi makna historis, agar umat Islam melakukan introspeksi diri dan retrospeksi atas perjalanan sejarahnya.

Pada 1479, Sultan Turki mengukuhkan R. Patah (sultan Demak pertama) sebagai Khalifatullah ing Tanah Jawa, perwakilan kekhalifahan Islam (Turki) untuk Tanah Jawa, dengan penyerahan bendera Laa ilaah illa Allah berwarna ungu kehitaman terbuat dari kain Kiswah Ka’bah, dan bendera bertuliskan Muhammadurrasulullah berwarna hijau. Duplikatnya tersimpan di Kraton Yogyakarta sebagai pusaka, penanda keabsahan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat wakil Kekhalifahan Turki.

Ketika 1935 Ataturk mengubah sistem kalender Hijriyah menjadi Masehi, jauh pada zaman Sultan Agung tahun 1633 telah mengembangkan kalender Jawa dengan memadukan tarikh Hijriyah dengan tarikh Saka. Masa itu sering disebut sebagai awal Renaisans Jawa.

Jika kita melakukab retrospeksi, dalam sejarah pergerakan Islam modern disebutkan, pada abad 19-20 muncul gerakan kebangkitan Islam. Pelopornya adalah Jamaludin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal dan Ali Jinah. Mereka menganjurkan agar kaum Muslim membumikan ijtihad dan jihad fi sabilillah, serta memperkokoh solidaritas Islam.

Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa keberangkatan KH Ahmad Dahlan, yang saat itu adalah abdi dalem Kraton, justru atas dorongan dan dukungan Sri Sultan HB VII. Bakda membaca dalam “Tafsir AL Manaar” karya Abduh, pada 1912 ia pun mendirikan perserikatan Muhammadiyah di Yogyakarta.

Dalam artikel: “Indonersianisme dan Pan-Asiatisme”, Bung Karno menulis “…abad-20 sudah tidak menjadi abad perbedaan warna kulit lagi, tapi sudah berubah menjadi abad yang memberikan jawaban terhadap problem of the colour-line."

Dalam tulisan lain, “Apa Sebab Turki Memisah Agama dari Negara?”, Bung Karno mengutip tulisan Frances Woodsmall, “Moslem Women Enter A New World”, bahwa Turki Modern adalah anti-kolot, anti sosial lahir dalam hal ibadah, tetapi tidak anti agama.

Islam sebagai kepercayaan person tidaklah dihapuskan, sembahyang di masjid-masjid tidaklah diberhentikan, aturan-aturan agama pun tidak dhihgapuskan. “Kita datang dari Timur, Kita berjalan menuju ke Barat”, demikian entri point artikel Bung Karno tersebut mengutip tulisan Zia Keuk Alp.

Di tahun 1903, saat diselenggarakan Kongres Khilafah di Jakarta oleh Jamiatul Khair, yang berdiri 1903, Sultan Turki mengirim utusan Muhammad Amin Bey. Kongres menetapkan fatwa, haram hukumnya bagi Muslim tunduk pada penguasa Belanda, dengan merujuk ajaran Islam “Hubbul wathan minal iman” (cinta tanah air adalah bagian dari iman). Dari kongres inilah benih-benih dan semangat kemerdekaan membara.

Dalam bukunya: “The Rising Tide of Colour Against White World-Supremcy” (1920), Lothrop Stoddard mendalilkan keruntuhan supremasi kolonialisme Barat, karena cepatnya pertumbuhan (tide=pasang naik) populasi penduduk kulit berwarna. Dalam buku berikutnya, “The New World of Islam” (1921), ia meramalkan kebangkitan Dunia Islam di awal abad-20 untuk meraih kembali kejayaan masa silam adalah suatu keniscayaan sejarah.

Lalu, apa relevansinya uraian tersebut dalam konteks Kongres ini? Diharapkan Kongres ini menjadi jembatan antara penguasa dan rakyat melalui media forum komunikasi dan silaturahmi ulama. Sebagai forum ulama, paling tidak harus mencerminkan dua peran keualamaan, mas’uliyyatur ri’ayah -tanggungjawab kepemimpinan- dan ahdillatut thariqah -petunjuk jalan. Dengan dua peran utama itu, Kongres ini harus membawa aspirasi umat tanda membeda-bedakan mazhab sesuai fungsinya sebagai khadimul ummah -pelayan umat.

Sebagai wadah berkumpulnya para ulama, cendekiawan dan tokoh Muslim dalam beragam Mazhab, Badan Pekerja Kongres harus berani menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar, berupa dakwah, pendirikan serta memberi nasihat politik berbasis keagamaan kepada pemerintah dan umat Islam atas suatu perkara, terutama saat terjadinya ketidakpastian seperti sekarang ini. Sehingga segala kebijakan, fatwa dan sikapnya selalu mengacu pada kemashlahatan umat atas dasar ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah basariyah.

Dengan tema: “Penguatan Peran Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya yang Berkeadilan dan Berperadaban”, berarti tidak hanya mencakup masalah ibadah atau ubudiyah, tetapi juga kemashlahatan di dunia, menyangkut mu’amalah -hubungan sosial- yang berkorelasi dengan urusan politik. Dengan berpedoman pada pendapat Bung Karno tersebut, kiranya Kongres ini akan menemukan solusi di jalan lurus-Nya.

Dengan harapan seperti itulah, Pemerintah dan Rakyat Yogyakarta menyambut digelarnya Kongres Umat Islam Indonesia ke-6 ini. Semoga Allah SWT melimpahkan berkah serta rahmat-Nya, agar Kongres ini memberikan kemashlahatan bagi umat, bangsa dan negara dan rakyat Indonesia. Jangan sampai membuat bingung umat Islam, laksana biji-biji tasbih yang lepas dari tali perangkainya. Akhirul kalam, “Selamat ber-Kongres, semoga Sukses!

Tertanda

Hamengku Buwono X


Baca juga:

“Belanda” itu Artinya “Memecah-belah Keluarga”

Eramuslim.com – Jika sedang bepergian ke Eropa, tanyalah pada penduduk sekitar apakah mereka mengenal ada negara yang bernama “Belanda”? Pasti mereka akan menggelengkan kepalanya. Atau bahkan kalau sedang berada di ‘Belanda’ sendiri, kita bertanya pada penduduknya tentang hal yang sama, mereka juga pasti akan menggelengkan kepalanya. Kenapa? Karena negara bernama Belanda itu memang tidak pernah ada!

Jika tidak pernah ada, lantas siapa yang pernah menjajah sebagian besar wilayah Republik Indonesia dulu itu?

Mereka adalah bangsa Nederland. Atau mereka juga biasa menyebutnya sebagai bangsa Hollandia. Lantas darimana sesungguhnya asal-usul penyebutan istilah ‘Belanda’ pada bangsa Nederland? Ada dua kisah mengenai hal ini.

Pertama, syahdan, tidak jauh dari kota Palembang, tepatnya di sekitar daerah Pagar Alam, pada tahun 1650 M, pernah berkumpul sekitar 50 alim ulama dari berbagai daerah di Nusantara, seperti dari Kerajaan Mataram Islam, Pagaruyung, Malaka, dan sebagainya.

Tokoh utama pertemuan itu, adalah Syech Nurqodim al Baharudin (Puyang Awak), salah seorang keturunan dari Sunan Gunung Jati. Trahnya adalah melalui puterinya Panembahan Ratu, yang menikah dengan Danuresia (Ratu Agung Empu Eyang Dade Abang).

Hasil dari Mudzakarah Ulama abad ke-17, yang dipelopori oleh Syech Baharudin, antara lain:
Memunculkan perluasan dakwah Islam. Dengan demikian, paham animisme yang masih berkembang di masyarakat semakin berkurang dan terkikis.

Munculnya kader-kader mujahid, yang mengadakan perlawanan terhadap penjajah Eropa.

Dari peristiwa Mudzakarah inilah, munculnya istilah Belanda sebagai sebutan bagi bangsa Nederland, yang dianggap berniat menguasai Nusantara ketika itu. Adapun makna kata Belanda, berasal dari kata belahnde (belah = memecah, nde = keluarga). Belanda memiliki arti “Memecah Belah Keluarga

Dan dengan menyebarnya, istilah Belanda ke seluruh pelosok Nusantara, menjadikan bukti bahwa hasil Mudzakarah tahun 1650M telah menjadi satu “Konsensus Nasional“.

Sementara, di sekitar tempat terjadinya peristiwa Mudzakarah, dinamai semende, yang bermakna satu keluarga (seme = same = sama = satu; nde = keluarga), yang merupakan lawan dari kata Belanda.

Kisah kedua, adalah dari nama asli bangsa tersebut yakni Holland, atau Hollander, atau Hollandia. Dalam lidah orang Melayu, biasa disebut sebagai Hollanda. Dan dalam perkembangannya kemudian menjadi ‘Belanda”, yang memili arti yang sama yakni “Memecah-belah keluarga”. (rz)

7.2.15

Jokowi Dikelilingi Tokoh-Tokoh Kristen?

JAKARTA (voa-islam.com) – Yang menyetir Jokowi, kini bukan lagi Megawati atau Surya Paloh. Luhut Panjaitan dan Andi Wijajanto adalah dua tokoh yang kini tiap hari mendampingi Jokowi. Sedangkan Pratikno, mantan Rektor UGM, hanyalah akademisi yang kurang berpengalaman dalam dunia politik.

Banyak tokoh Islam yang kini frustasi kepada Jokowi. Syafii Maarif mantan Ketua Umum Muhammadiyah sudah malas memberikan masukan kepada Jokowi, karena Jokowi lambat dalam mengambil keputusan. Jokowi ternyata hanya menjadikan Tim Independen yang jumlahnya sembilan orang itu, sebagai pemberi masukan belaka.

Selain mengundang Tim 9, Jokowi juga mengundang pejabat-pejabat polisi dan militer serta Koalisi Indonesia Hebat untuk membahas masalah KPK-Polri. Mantan pengusaha mebel ini takut dan bingung mengambil keputusan, sehingga mengundang berbagai pihak untuk mencari selamat.

Saking pusingnya dan takut mengambil keputusan, akhirnya Jokowi ‘melarikan diri ke luar negeri’ mengunjungi negara-negara Asean selama lima hari (5-9 Februari 2015). Siapa yang mengendalikan Istana bila Jokowi keluar negeri? Tidak lain adalah Luhut Panjaitan Kepala Staf Kepresidenan dan Andi Widjajanto Menteri Sekretaris Kabinet.

Dua orang non Islam ini dikenal matang dalam dunia politik dan militer di tanah air. Mereka berdualah kini yag menggodok masalah-masalah kementerian di Istana, dan kemudian menyodorkan ‘solusi hampir matang’ kepada Jokowi. Bila dulu Jokowi menjadi wayang Megawati, kini Jokowi menjadi Wayang Luhut dan Andi. (Baca juga: Mau Kemana Istana Jokowi?)

Pengangkatan Luhut di istana Jokowi ini menjadikan banyak umat Islam khawatir. Sebab track record jejak Luhut yang tidak bagus untuk umat Islam. Di antaranya adalah surat yang ditulis Rosiana Borupaung tentang Luhut, yang tersebar di internet Juli 2014 lalu.

Surat itu membeberkan tentang pertemuan tokoh-tokoh Batak dengan Luhut pada kampanye pilpres tahun lalu. Dalam pertemuan itu Luhut banyak menyampaikan mengenai konstelasi politik saat ini. Kata Rosiana:

“Dengan bersemangatnya Bang Luhut menyampaikan kedekatannya dengan Joko Widodo, bahkan kedekatan itu dimulai sejak Jokowi masih di Solo.

Saking dekatnya, Bang Luhut punya kerjasama bisnis dengan anak Jokowi. “Saya dan Jokowi kawan lama, sejak dari Solo, kami berbisnis Furniture, bersama anaknya Rakabuming Dengan perusahaan RAKABU” Jelas Bang Luhut dengan suara yang begitu lantang.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut bang Luhut juga menyatakan bahwa Jokowi adalah masa yang tepat bagi orang Kristen Batak untuk berkuasa kembali.

“Jika Jokowi menang akan ada dua sampai tiga menteri orang Kristen Batak,” kata Bang Luhut memberi garansi betapa pentingnya kemenangan Jokowi di pilpres ini,” tulis Rosiana.

Rosiana melanjutkan: “Kita harus membangun ketakutan di kalangan etnis tionghoa, menyebarkan informasi jika Prabowo didukung oleh Islam garis keras, sehingga minoritas bisa bersatu, Kristen Batak, di Jawa, di Timur Indonesia, Tionghoa,” jelas Bang Luhut saat itu.

Bahkan bang Luhut menegaskan rencana tersebut sudah mendapat persetujuan dari Ephorus HKBP.

“Semua pendeta-pendeta kita akan bergerak ke arah itu, Aktivis Kristen di PDIP Juga sudah kita gerakkan, ada Maruar Sirait, Adian Napitupulu dan Masinton Pasaribu,” terang Bang Luhut.

Selain itu, Bang Luhut juga menyebut ada nama Sekjen PGI, Gomar, Tokoh-tokoh Batak seperti TB Silalahi. Ruhut Sitompol sudah bersepakat untuk itu. Dan tak kala penting Bang Luhut dari klangan Kharismatik sudah ada James Riady dan dari Tokoh Katolik ada Mantan Direktur CSIS Harry Tjan Silalahi, Mantan Direktur CSIS.

Andi Widjajanto juga tidak beda dengan Luhut. Anak dari Mayjen (punr) Theo Syafei ini dikenal sinis terhadap Islam militan. Sebelum menjadi Menteri Sekretaris Kabinet, Andi dikenal sebagai pengamat militer dan teroris. Dan dalam analisa-analisanya Andi seringkali memojokkan umat Islam yang pernah berjihad di Ambon.

Padahal perang Ambon (1999) yang memulai adalah orang-orang Kristen. Merekalah yang memulai penyerangan, pengusiran dan pembunuhan terhadap orang-orang Islam saat mereka sedang Sholat Idul Fitri. Alhamdulillah lewat seruan jihad nasional, akhirnya laskar-laskar mujahid dari seluruh tanah air bisa mempertahankan Maluku dari usaha pemisahan diri dari Republik Indonesia.

Dengan dikelilingi tokoh-tokoh non Muslim, bisa diduga kebijakan Jokowi ke depan makin tidak menguntungkan umat Islam. Tidak pedulinya Jokowi terhadap umat Islam terlihat ketika dia menempatkan di Solo dan Jakarta, pemimpin-pemimpin non Muslim.

Tokoh-tokoh dan umat Islam di tanah air mesti bersatu menghadapi Istana yang semakin kacau. Kongres Umat Islam Indonesia yang rencananya akan dilaksanakan 9-11 Februari di Yogyakarta, mestilah melihat fenomena yang terjadi di Istana Presiden saat ini.

Apapun yang terjadi di istana, kita mesti optimis. Al Qur’an mengingatkan: “Mereka membuat rekayasa. Dan Allah pun membuat rekayasa. Dan Allah lah sebaik-baik pembuat rekayasa.” Wallahu azizun hakim. [Izzadina/sharia/voa-islam.com] - See more at: http://www.voa-islam.com/read/world-analysis/2015/02/07/35522/jokowi-dikelilingi-tokohtokoh-kristen/#sthash.eESFydNJ.uv0RWdxD.dpuf