21.11.15

Denmark Research Institute: Manusia Lebih Bahagia & Nyaman Tanpa Adanya Facebook & Jejaring Sosial

Eramuslim – Sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan oleh Denmark Research Institute menunjukan bahwa manusia moderen saat ini akan lebih bahagia tanpa menggunakan Facebook ataupun jejaring sosial (medsos) lainnya.

Dalam penelitiannya terhadap 1.095 responden, Denmark Research Institute meminta setengah dari mereka untuk tidak menggunakan jejaring sosial Facebook selama sepekan. Sedangkan sisanya diperbolehkan menggunakannya seperti biasa.

Setelah tujuh hari berlalu, tim peneliti menemukan bahwa mereka yang tidak menggunakan Facebook menjalin hidup lebih nyaman, seimbang dan terfokus daripada mereka yang terus menggunakan situs ini, seperti dilansir kantor berita Jerman dalam terbitannya hari Sabtu (07/11) kemarin.

Perlu diketahui bahwa pengguna aktif situs Facebook hingga kuartal ketiga ditahun 2015 ini mencaai 1,55 miliar pengguna, naik 14% dibandingkan periode yang sama ditahun lalu. Dengan kunjungan mencapai 1 miliar pengguna setiap harinya, dengan 894 juta diantaranya menggunakan smartphone dan tablet. (Anatolia/Ram)


Tanpa Medsos & Siaran TV, Kehidupan Menjadi Jauh Lebih Baik dan Fokus

Eramuslim.com – Nyaris semua orang di negeri ini memiliki akun aktif di media sosial, apakah itu Facebook (FB), Instagram, Twitter, Blogger dan sebagainya. Banyak penelitian mengatakan jika media sosial merupakan “panggung” maya bagi sebagian orang untuk menampilkan aktivitas dan kehidupan mereka pada dunia.

Kebahagiaan dan kesuksesan, dua hal yang paling sering terlihat di media sosial, baik dalam bentuk foto maupun kalimat berupa status. Namun, tahukah Anda kebahagiaan itu lebih dari sejauh mata memandang. Artinya, apa yang terlihat tak selalu merefleksikan kondisi yang sesungguhnya.

Sebuah survei bahkan pernah melaporkan, banyak pemilik akun Facebook mengaku, mereka mengemas kehidupan yang dipertontonkan di media sosial dengan banyak kebohongan. Tujuannya, supaya orang lain mengakui dan merasa cemburu dengan pencapaian mereka.

“Media sosial adalah media yang tanpa henti mengalirkan informasi soal kehidupan hasil editan. Alhasil, persepsi kita pada kehidupan terdistorsi,” terang Happiness Research Institute.

Happiness Research Institute baru-baru ini mengampanyekan hidup tanpa terhubung dengan media sosial. Lalu, mereka menyurvei lebih kurang 1.085 orang yang tidak terkoneksi dengan media sosial untuk sementara waktu.

Hasilnya, sebagian besar dari mereka mengaku lebih bahagia dan hidup terasa jauh lebih baik. Sebanyak 88 persen responden mengaku hidup lebih bahagia tanpa media sosial.

Sementara itu, 44 persen responden merasa resah saat kali pertama tidak bermain Facebook. Lalu, 54 persen lainnya menyatakan hidup lebih indah tanpa melihat drama dan aktivitas orang lain di media sosial.

Penulis sendiri pernah melakukan riset selama satu tahun hidup tanpa siaran televisi di rumah. Hasilnya sungguh menakjubkan, anak-anak menjadi lebih suka membaca buku, pikiran seisi rumah menjadi lebih jernih, fokus pada masalah-masalah yang sungguh-sungguh penting, dan kehidupan keluarga menjadi lebih indah. Sampai sekarang, teve di rumah jarang sekali hidup. Jika pun hidup hanya untuk menonton siaran yang benar-benar penting, atau film-film–baik film dokumentasi atau film komersial, yang memang menunjang profesi penulis saat ini.

Demikian pula dengan media sosial. Tanpa medsos, hidup menjadi jauh lebih tenang dan indah. Lihatlah, orang-orang beradab akan lebih dekat kepada habit membaca buku daripada mengutak-atik medos di ponsel ketika berada di mana saja. Berani coba? (rz)

No comments:

Post a Comment