14.9.15

10 Penemuan Muslim yang Mengubah Dunia

Hidayatullah.com _ Umat Islam sering bangga dengan berbagai penemuan ilmuwan Barat. Tapi tahukah Anda, banyak penemuan yang menakjubkan termasuk ilmu pengetahuan, teknologi -bahkan makanan- justru ditemukan kaum Muslim.

Kopi

Menurut catatan sejarah, pada tahun 1400-an,
kopi menjadi minuman yang sangat populer diantara
Muslim di Yaman, selatan Semenanjung Arab
Sekitar 1,6 milyar cangkir kopi dikonsumsi di seluruh dunia setiap harinya. Milyaran orang bergantung padanya sebagai bagian dari kesehariannya. Dan ternyata, tidak banyak yang tahu tentang kontribusi Muslim terhadap minuman yang ada di mana-mana ini.

Menurut catatan sejarah, pada tahun 1400-an, kopi menjadi minuman yang sangat populer diantara Muslim di Yaman, selatan Semenanjung Arab. Konon katanya, seorang penggembala (ada yang mengatakan di Yaman, ada yang bilang di Ethiopia) memperhatikan bahwa kambing-kambingnya menjadi sangat enerjik dan lincah saat mereka memakan biji-biji dari sebuah pohon. Dia kemudian mencobanya sendiri, dan menyadari bahwa dirinya juga mendapatkan tambahan enerji.

Seiring berjalannya waktu, tradisi memanggang biji-biji tersebut lantas menyeduhnya dengan air untuk menciptakan minuman yang meski pahit namun bertenaga semakin berkembang, dan lahirlah kopi.

Terlepas dari benar tidaknya cerita tentang penggembala kambing itu, kopi menemukan jalannya dari dataran tinggi Yaman ke seluruh Kekaisaran Ottoman (Khilafah Usmaniyah/Usmani), sebuah kekaisaran Muslim yang berpengaruh pada abad ke-15.

Kedai-kedai khusus menjual kopi mulai bermunculan di seluruh kota Muslim di dunia: Kairo, Istanbul, Damaskus, hingga Baghdad.

Dari daerah Muslim, minuman itu menyebar hingga ke Eropa melalui kota perdagangan Venezia, Italia. Meski pada awalnya dicap sebagai “minuman Muslim” oleh gereja Katolik, kopi akhirnya menjadi bagian dari budaya Eropa. Kedai-kedai kopi di tahun 1600-an adalah tempat para pemikir bertemu dan mendiskusikan isu-isu seperti hak asasi, peran pemerintah, dan demokrasi. Diskusi-diskusi sambil meminum kopi inilah yang akhirnya melahirkan Abad Pencerahan, salah satu pergerakan intelektual paling powerful dalam sejarah modern dunia.

Dari seorang penggembala kambing menuju pembentukan pemikiran politik Eropa melalui lebih dari satu milyar cangkir sehari, penemuan Muslim ini adalah salah satu penemuan paling penting dalam sejarah Manusia.

Aljabar

Sementara banyak anak-anak SMP dan SMA berkutat dengan matematika, dan tidak menghargai pentingnya Aljabar, subyek tersebut adalah salah satu kontribusi Muslim paling penting selama masa kejayaannya hingga sekarang.

Aljabar dikembangkan oleh ilmuwan dan matematikawan hebat, Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi, yang hidup antara 780 hingga 850 di Persia dan Iraq.

al-Khawarizmi menjelaskan bagaimana
menggunakan persamaan aljabar dengan
variabel yang tidak diketahui untuk
menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat
Dalam bukunya yang monumental, Al-Kitāb al-Mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala (Bahasa Inggris: The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing), beliau menetapkan dasar penting dari persamaan aljabar. Judul bukunya sendiri mengandung kata “al-jabr” yang artinya “completion (penyelesaian)”, darimana kata Latin algebra bersumber?

Di bukunya, al-Khawarizmi menjelaskan bagaimana menggunakan persamaan aljabar dengan variabel yang tidak diketahui untuk menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat, seperti perhitungan zakat dan warisan.

Aspek unik dari alasannya menggembangkan aljabar adalah hasratnya untuk menjadikan perhitungan yang ditetapkan oleh hukum Islam (zakat dan warisan, misalnya), lebih mudah di dunia yang saat itu belum ada kalkulator dan komputer.

Buku-buku karangan Al-Khawarizmi diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin di Eropa pada tahun 1000-an dan 1100-an, dimana beliau dikenal dengan nama Algoritmi (dan kata Alogaritma didasarkan pada nama dan hasil kerjanya).

Tanpa kerja kerasnya mengembangkan aljabar, aplikasi praktis modern dari matematika, seperti tehnik mesin, tidak akan mungkin dilakukan. Tulisan-tulisannya digunakan sebagai referensi matematika di universitas-universitas Eropa selama beratus-ratus tahun setelah kepergiannya.

Gelar Sarjana

Universitas juga termasuk ke dalam penemuan yang dibuat oleh dunia Muslim. Dalam masa awal sejarah Islam, masjid melakukan peran ganda sebagai sekolah juga. Orang yang mengimami shalat juga mengajar sejumlah murid tentang ilmu-ilmu agama seperti mengaji, fikih, dan hadits. Akan tetapi saat Muslim mulai berkembang, dibutuhkan pula sekolah-sekolah formal, yang disebut madrasah, bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada para murid ini.

Madrasah formal pertama adalah Al-Karaouine
didirikan pada 859 oleh Fatima al-Fihri di Fes, Maroko
Madrasah formal pertama adalah Al-Karaouine, didirikan pada 859 oleh Fatima al-Fihri di Fes, Maroko. Sekolah milik beliau menarik sejumlah ilmuwan-ilmuwan besar di Afrika Utara, serta beberapa murid-murid tercedas milik bangsa. Di Al-Karaouine, murid-murid diajar oleh para guru untuk beberapa tahun dalam berbagai mata pelajaran, mulai dari pelajaran duniawi hingga ilmu agama. Pada akhir masa pendidikan, jika para guru menilai murid mereka memenuhi syarat, mereka akan memberikan sebuah sertifikat yang disebut ijazah, yang mengakui bahwa murid tersebut telah memahami materi-materi yang diberikan dan kini memenuhi syarat untuk mengajarkannya.

KONSEP institusi pendidikan pemberi gelar ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia Muslim. Universitas Al-Azhar berdiri di Kairo pada tahun 970, dan pada tahun 1000-an, kaum Seljuk mendirikan lusinan madrasah di seluruh Timur Tengah. Konsep sebuah institusi yang memberikan sertifikat pencapaian (gelar) menyebar ke Eropa melalui Muslim Spanyol, dimana para murid dari penjuru Eropa berbondong-bondong datang untuk menuntut ilmu. Universitas Bologna di Italia dan Universitas Oxford di Inggris berdiri pada abad ke-11 dan 12, dan meneruskan tradisi Muslim untuk memberikan gelar bagi para murid yang pantas mendapatkannya, dan menggunakannya untuk menilai kualifikasi seseorang dalam subyek tertentu.

Marching Band Militer

Banyak pelajar SMA dan Universitas di Barat yang familier dengan marching band. Kalau di Indonesia, lebih umum disebut drum band. Terdiri atas beberapa ratus musisi, sebuah band berbaris di lapangan dalam sebuah pertandingan olahraga untuk menghibur penonton dan menyemangati pemain. Marching band sekolah ini dikembangkan dari marching band militer selama Abad Mesiu di Eropa yang dibentuk untuk menyemangati prajurit selama perang. Tradisi ini berasal dari band mehter milik kekaisaran Ottoman di tahun 1300-an yang membantu tentara Ottoman (Usmaniyah/Usmani) menjadi salah satu armada paling kuat di dunia.

Band Mehter bertugas untuk memainkan musik yang keras
untuk menakut-nakuti musuh dan menyemangati pasukan
Sebagai bagian dari satuan khusus Janissary di Kekaisaran Ottoman, Band Mehter bertugas untuk memainkan musik yang keras untuk menakut-nakuti musuh dan menyemangati pasukan. Menggunakan drum-drum besar dan simbal yang beradu, suara yang dihasilkan oleh band mehter dapat terdengar bermil-mil jauhnya. Selama masa pendudukan Ottoman di negara-negara Balkan dari abad ke-14 hingga 16, band mehter menemani tentara Ottoman yang ditakuti, yang tampak tak terkalahkan bahkan di hadapan pasukan Eropa yang besar.

Pada akhirnya, kaum Kristiani Eropa menyadari fungsi dari band militer untuk menakut-nakuti musuh. Konon, bahwa setelah pengepungan Wina oleh Ottoman di 1683, tentara Ottoman yang mundur meninggalkan lusinan alat musik, yang dikumpulkan oleh orang Austria, dan dipelajari, lantas mereka manfaatkan. Tentara di seluruh Eropa dengan segera membentuk marching band militernya sendiri, merevolusi cara berperang di Eropa selama berabad-abad.

Kamera

Susah membayangkan dunia tanpa fotografi. Perusahaan-perusahaan beromzet milyaran seperti Instagram dan Canon dibangun berdasarkan ide untuk menangkap cahaya dari sebuah kejadian, menciptakan gambar darinya, dan mereproduksi gambar tersebut. Namun itu semua tidak akan mungkin tanpa penemuan penting dari seorang ilmuwan Muslim pada abad ke-11, Ibnu Al-Haytham, yang mengembangkan dunia peroptikan dan mendeskripsikan bagaimana kamera pertama bekerja.

Tinggal dan bekerja di Kairo pada awal tahun 1000-an, Ibnu Al-Haytham adalah salah satu ilmuwan terhebat sepanjang masa. Untuk meregulasi perkembangan ilmu pengetahuan, beliau mengembangkan metode ilmiah, sebuah proses dasar yang dilakukan semua peneliti ilmiah saat meneliti sesuatu. Saat beliau divonis menjadi tahanan rumah oleh penguasa Fatimid, al-Hakim, beliau memiliki kesempatan untuk mempelajari bagaimana cahaya bekerja.

Penelitiannya sebagian fokus untuk mempelajari bagaimana kamera lubang jarum bekerja. Ibnu Al-Haytham adalah ilmuwan pertama yang menyadari bahwa segaris cahaya dapat masuk dari luar ke dalam sebuah kotak gelap lewat lubang kecil, dan diproyeksikan di dinding belakangnya. Beliau menyadari bahwa semakin kecil lubangnya (aperture-nya), semakin tajam kualitasnya. Hal tersebut menginspirasinya untuk membuat sebuah kamera yang sangat akurat dan tajam saat mengambil sebuah gambar.

Penemuan al-Haytham mengenai kamera dan bagaimana memproyeksikan dan menangkap sebuah gambar mendorong perkembangan kamera modern dengan konsep yang sama. Tanpa penelitiannya tentang bagaimana cahaya bergerak melalui aperture dan diproyeksikan, mekanisme modern di dalam semua kamera tidak akan pernah ada.

Catur

Olahraga ini adalah salah satu permainan tertua di dunia. Begitu tuanya hingga tidak diketahui siapa yang menciptakannya. Berbeda dengan bola basket yang bisa ditelusuri hingga James Naismith pada 1891, catur memiliki sejarah panjang, hingga berbagai negara mengklaim menciptakan permainan yang resmi dikategorikan sebagai olahraga pada 1999 ini.

Pada sebuah puisi Persia bertanggal tahun 600 masehi, permainan ini datang ke Persia dari India. Dahulu bernama Chaturaga (artinya seperti yang anda duga, yaitu empat badan atau empat bagian), bidak-bidaknya terdiri atas lima prajurit, tiga prajurit berkuda, satu kereta, dan satu gajah. Meski berasal dari India, bangsa Persia-lah yang menyempurnakan permainan catur modern seperti yang kita ketahui sekarang. Mereka menambahkan raja, fazin (penasehat), kuda, serta mengganti prajurit menjadi pion. Bahkan beberapa istilah catur modern berasal dari istilah yang digunakan pada catur Persia.

Kebanyakan istilah catur di Indonesia dan Bahasa Inggris-nya berbeda, kemungkinan besar karena dunia barat mengadaptasi istilah tersebut, sementara Indonesia menerjemahkannya secara literal. Skak mat (Inggris: Checkmate) berasal dari kalimat ‘Shah mat’ yang berarti “Pemimpin telah tamat”, karena pemimpin Persia dipanggil Shah atau Syekh. Rook, atau disebut Benteng di Indonesia, berasal dari kata ‘rukh’, yang berarti kereta. Namun ada pula yang menyebut bidak tersebut mendapat namanya dari Roc, burung dalam cerita mitologi Persia.

Queen, meski berarti ratu, namun di dalam istilah catur adalah Menteri, adalah pion penasihat dalam percaturan Persia kuno. Bidak Gajah memiliki cerita menarik mengapa bidak tersebut bernama “Bishop” dan bukanlah “Elephant.” Saat permainan ini mulai menyebar ke Eropa lewat Spanyol yang saat itu berada dalam kekuasaan Islam, orang Eropa tidak mengerti apa itu gajah, karena di Eropa saat itu tidak ada gajah. Namanya menjadi Bishop, atau uskup, karena bentuk bidaknya mirip dengan topi uskup.

Sebuah kisah menarik dituturkan oleh Stewart Gordon, pengarang The Game of Kings (Permainan Para Raja). Pada 1509, Diego Lopez, pelaut asal Portugal, sedang melakukan ekspedisi ke Malaka dan beristirahat sambil main catur. Seorang Jawa datang mendekatinya dan mengenali permainan Lopez. Meski harus berkomunikasi lewat penterjemah, namun dua orang yang tempat asalnya adalah dua benua berbeda dapat memainkan permainan yang sama menunjukkan betapa luasnya persebaran permainan ini, jauh sebelum adanya internet.

Pesawat Terbang

Abu Firnas penemu pesawat terbang pertama di dunia
Lupakan debat mengenai apakah Orville atau Wilbur dari Wright Bersaudara yang menerbangkan pesawat mereka pertama kali di Kitty Hawk, Carolina Utara, AS. Jauh sebelum mereka lahir, bahkan sebelum Leonardo Da Vinci membuat sketsa mesin terbang, seorang pria telah berhasil menjadi pilot pertama di dunia pada 875 Masehi di Qutuba Al-Andalus (sekarang Kordoba), Spanyol. Beliau adalah Abbas Ibn Firnas. Pria itu sendiri terilhami oleh penemuan pria lain, Armen Firman.

Armen memang bukan penemu, lebih seperti pesulap karena dirinya mencari makan dengan melakukan atraksi pertunjukan, namun dirinya gemar mengamati lingkungan sekitarnya. Dengan pengetahuan seadanya, pada 852 Masehi Armen membuat sebuah baju yang terdiri atas tongkat kayu dibalut kain sutra. Armen kemudian memanjat menara Masjid Besar Kordoba, kemudian melompat. Memang dia tidak terbang horizontal, melainkan terjun ke darat. Namun Armen masih hidup dan hanya cedera karena baju ciptaannya tersebut memperlambat jatuhnya. Bisa jadi ini adalah base jump dan parasut pertama di dunia. Meski tindakan tersebut tidak didasari oleh studi sains, idenya mengenai ‘sayap’ tersebut menginspirasi salah satu penontonnya, Ibn Firnas, untuk kemudian mempelajari ilmu penerbangan di antara ilmu-ilmu lain yang dipelajarinya.

Sekitar dua puluh tahun kemudian, Ibn Firnas merakit sebuah mesin terbang dari kayu, kain sutra, bahkan menempelkan bulu burung di sayapnya tersebut. Pria yang saat itu telah berusia 70 tahun pergi ke bukit Jabal Al-‘Arus untuk menguji sayap ciptaannya. Hari itu, Ibn Firnas berhasil menjadi pilot pertama di dunia, dan manusia pertama yang dapat terbang. Penerbangannya pun berlangsung lebih dari satu-dua detik. Dirinya melayang-layang selama beberapa menit sebelum mendekati daratan lagi. Saat itulah, beliau menyadari kesalahannya: beliau hanya memperhitungkan bagaimana caranya lepas landas, tanpa memperhitungkan caranya mendarat mulus. Ibn Firnas mendarat dengan kecepatan tinggi dan membuatnya cedera berat.

Meski mungkin beberapa tulangnya patah, beliau masih hidup sampai 12 tahun kemudian, dimana dirinya menyadari dimana kesalahan sayap tersebut. Burung menggunakan ekornya untuk memperlambat laju terbangnya. Sayap ciptaannya tidak dilengkapi ekor yang berfungsi seperti rem. Meski begitu, upayanya ini mengilhami penemuan-penemuan selanjutnya yang mengantarkan manusia ke angkasa. Atas dedikasinya, sebuah kawah di Bulan dinamai seperti namanya, Abbas Ibn Firnas.

Sikat Gigi

Proses pembersihan gigi sesungguhnya sudah ada di Mesir dan Babilonia sejak 3000 SM, dimana mereka menggunakan serabut ranting pohon. Begitu pula pasta gigi, dimana bangsa Mesir menggunakan kuku sapi, abu, dan kulit telur yang dibakar kemudian dicampur batu apung. Di Yunani kuno, tulang yang ditumbuk dan kulit kerang adalah bahan pasta gigi mereka. Namun tentu bahan-bahan tersebut tidak higienis.

Nabi Muhammad mempopulerkan sikat gigi sekaligus pasta gigi pertama, yaitu kayu siwak pada tahun 600-an.

Muslimheritage.com mencatat bahwa saat baru datang dari berpergian, Nabi membersihkan giginya dengan siwak. Begitu pula saat bangun tidur untuk sholat malam.

Siwak mengandung silikon, Vitamin C, salvadorine, dan trimethylamine. Siwak juga mengandung fluorine dua kali lebih banyak dari pasta gigi biasa. Batangnya sendiri memiliki antibiotik yang mencegah bakteri tumbuh dan mencegah plak.

Rumah Sakit

Tradisi merawat mereka yang sakit di sebuah tempat khusus memang datang dari agama Kristiani yang pada abad ke-6 memberikan ruangan khusus di biara mereka untuk orang-orang sakit. Namun di masa kejayaan Islam, praktek ini berlangsung dalam kondisi yang lebih professional, modern, dan tidak pandang bulu.

Apapun status orang tersebut, kaya ataupun miskin, laki-laki ataupun perempuan, militer maupun sipil, Muslim maupun non-Muslim, semua berhak dirawat di rumah sakit milik Muslim. Selain itu, Rumah Sakit Islam berfungsi sebagai Universitas Kedokteran dengan memberikan tempat bagi para peneliti bidang kedokteran untuk belajar dan bereksperimen.

Rumah Sakit Islam pertama berbentuk sebagai rumah khusus bagi penderita penyakit-penyakit tertentu di Damaskus yang didirikan di masa pemerintahan Khalifah Al-Walid I di abad ke-7. Di Mesir, rumah sakit pertama didirikan pada 872 oleh Gubernur Mesir Ahmad ibn Tulun yang mendirikan rumah sakit gratis yang termasuk di dalamnya perawatan gangguan jiwa, menjadikannya rumah sakit dengan bangsal gangguan jiwa pertama di dunia.

Namun Rumah Sakit modern pertama ada pada abad ke-9. Didirikan di Baghdad pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid. Ar-Razi adalah orang yang memilih lokasi rumah sakit tersebut dengan cara menggantung sejumlah daging mentah di seluruh Baghdad. Di lokasi dimana dagingnya paling tidak busuk, di sanalah Ar-Razi meminta agar didirikan rumah sakit, karena lokasi itu dinilai paling sehat. Rumah sakit ini memiliki apa yang dapat anda temukan di rumah sakit sekarang: ruang operasi, klinik rawat jalan, bangsal kejiwaan, ruang pemulihan, bahkan panti jompo. Rumah sakit ini bahkan menggratiskan pengobatan bagi mereka yang tidak mampu.

Musik

Sejarah musik ternyata tidak bisa lepas dari sejarah literatur. Musik berasal dari puisi yang dibacakan oleh para penyair di Arab. Puisi-puisi yang menceritakan kehidupan penyair tersebut atau kehidupan sukunya dengan panjang berbait-bait disebut qasidah. Dan pada masa Bani Umayyah, qasidah tersebut mulai diiringi oleh alat musik dan dibawakan oleh para perempuan. Beberapa alat musik sendiri berasal dari bangsa Timur Tengah. Biola berasal Italia, dengan beberapa keluarga seperti Stardivari dan Amati telah membuatnya selama bergenerasi-generasi. Namun rupanya biola adalah hasil adaptasi dari alat musik tradisional Afghanistan, Rubab. Ada pula alat musik lute dari Arab, yang mirip rubab namun berukuran besar. Cara memainkannya dengan dipetik, dan alat ini menjadi cikal bakal gitar. Meski alat-alat musik ini muncul sebelum masa kejayaan Islam, namun berkat adanya golden era tersebut, alat-alat musik tersebut dapat menyebar ke Eropa. */Tika Af’ida dari berbagai sumber!


Terkait (WAJIB TAHU!):

No comments:

Post a Comment