22.10.14

Masjid di Australia Jadi Sasaran Vandalisme

Hidayatullah.com–Dua buah masjid di Kota Perth, Australia Barat, serta sebuah pusat pendidikan Islam menjadi sasaran aksi vandalisme, akhir pekan lalu. Warga Muslim setempat khawatir hal ini menjadi pertanda meningkatnya sentimen anti-Islam.

Dinding pagar sebuah masjid yang sekaligus menjadi pusat pendidikan, dicoreti tulisan Ban Islam (Larang Islam). Sementara sebuah masjid lainnya dilempari botol-botol bir.

Menurut tokoh Muslim setempat, Burhaan Mehtar, serangan semacam ini telah menjadi hal yang sering mereka alami.

“Mungkin cara terbaik menghadapinya adalah mengabaikan serangan yang dilakukan segelintir orang ini,” kata Mehtar dikutip ABC Australia.

“Namun setiap orang memiliki batas kesabarannya, dan menjadi ketakutan atas apa yang terjadi,” tambahnya.

Dikatakan, serangan semacam ini menumbuhkan ketakutan terutama di kalangan wanita dan anak-anak muslim. “Ada perasaan khawatir, segalanya bisa saja terjadi,” tukas Mehtar.

Grafiti ini muncul hanya sehari setelah aksi damai di pusat kota Perth yang menyerukan dihentikannya sikap Islamophobia. Aksi itu diganggu oleh sekelompok demonstran anti Muslim.

Banyak peserta unjuk rasa anti-Muslim yang diperintahkan polisi untuk meninggalkan lokasi karena perilaku mereka yang berpotensi memicu kekerasan.*

Sejak mencuat kasus ISIS/ISIL, serangan kekerasan terhadap Muslim meningkat. sedikitnya terjadi 30 serangan terhadap warga Muslim, sejak dilakukan razia kontra teroris di Sydney dan Brisbane.

Mariam Veiszadeh, seorang pengacara dan juru bicara masyarakat Islam yang menyusun daftar serangan itu, mengatakan tindak kekerasan dilaporkan terjadi di seluruh negara.

“Dalam satu peristiwa, seorang Ibu di Sydney Barat dan bayinya diludahi, dan kereta bayinya ditendang. Dalam kasus lain, seorang laki-laki di Perth berusaha menarik kerudung (jilbab) di kepala seorang perempuan. Beberapa masjid di Australia telah diancam, dilempari telur busuk, dirusak, dan dipasangi salib yang dihias dengan kepala babi,” papar Mariam.*

No comments:

Post a Comment