24.10.13

Arnoud Van Doorn, Sang Pembuat Film Penghina Islam itu Naik Haji

Arnoud Van Doorn adalah salah satu pemimpin Partai Kebebasan yang ikut memproduksi film penghujatan terhadap Rasulullah, “Fitna”. Selasa, 23 April 2013, dia menyatakan memeluk Islam dan berangkat umrah.

Hidayatullah.com--Arnoud Van Doorn, mantan politisi Belanda, sekaligus eks anggota terkemuka partai sayap kanan yang dipimpin Geert Wilders, yang dulu anti-Islam dan sempat menjadi produser film kontroversial "Fitna", ikut menunaikan ibadah haji tahun ini. Sebelumnya, di tahun 2013, ia bahkan telah menjadi muallaf dan melakukan perjalanan umroh mengunjungi makan Rasulullah Muhammad di Madinah.

Arnoud Van Doorn, pernah ikut terlibat membuat film yang melecehkan sosok Nabi Muhammad beberapa tahun lalu. Dia termasuk mantan anggota Partai Liberal yang dipimpin tokoh rasis Belanda Geert Wilders.

Rupanya, hidayah Allah justru datang setahun lalu setelah ia menjadi Muslim, padahal selama bertahun-tahun dia melakukan propaganda menentang Islam. Arnoud mengaku menyesal telah mengambil bagian dalam produksi film yang menyebarkan kebencian itu. Dan dia berada di tanah suci untuk bertobat atas kesalahannya sebelum menjadi mualaf.

"Saya menemukan diri saya di antara hati-hati yang yakin. Saya berharap air mata penyesalan saya mengeluarkan semua dosa-dosa setelah pertaubatan saya," kata Van Doorn dikutip Saudi Gazette, Jumat (18/10/2013).

Ia mengatakan, sebagai tanda penebusan doa, dirinya akan memproduksi sebuah film baru yang akan menunjukkan esensi sejati dari Islam dan kepribadian yang benar Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam.

Van Doorn menggaambarkan film "Fitnah" benar-benar salah, yang berisi banyak informasi yang menyesatkan dan tidak benar yang tidak ada hubungannya dengan agama mulia Islam dan Rasulullah.

Ia mengatakan bahwa sejak kedatangannya di tanah suci, ia telah menjalani hari terbaik dalam hidupnya dan ia berharap bahwa ia bisa menghabiskan lebih banyak waktu di Madinah.

Van Doorn mengatakan, sejak kedatangannya di Tanah Suci, ia telah menjalani hari terbaik dalam hidupnya dan ia berharap bisa menghabiskan lebih banyak waktu di Madinah.

"Saya merasa malu berdiri di depan makam Nabi. Saya pikir kesalahan besar yang telah saya buat dengan memproduksi film tercela itu. Saya berharap bahwa Allah akan mengampuni saya dan menerima tobat saya," tutur katanya.*

No comments:

Post a Comment