16.9.12

Lebih dari Seperlima Anak Amerika Hidup Miskin

Hidayatullah.com—Amerika Serikat, negara maju yang mengklaim dirinya sebagai negara adidaya, ternyata menyimpan borok kemiskinan, yang jumlahnya di luar perkiraan para pakar.

Berdasarkan analisa data statistik yang dirilis pekan lalu, diketahui bahwa lebih dari satu dari setiap lima anak di Amerika Serikat hidup dalam kemiskinan.

Para pakar demografi mengkaji angka-angka pada laporan Biro Sensus AS tahun 2011 dan mendapati bahwa kondisi perekonomian negara adidaya itu lebih buruk daripada yang diperkirakan para pakar sebelumnya. Dimana tingkat pengangguran dan kemiskinan di kalangan warga AS masih tetap tinggi.

Julie Zaebst, manajer kebijakan di Greater Philadelphia Coalition Against Hunger, mengatakan kepada Philly Inquirer bahwa angka warga miskin masih tetap berada di level yang tinggi. “Meskipun ekonomi mengalami pemulihan,” kata Zaebst.

Ironisnya, sementara rakyat miskin menderita, kondisi orang-orang kaya di Amerika Serikat lebih baik dari sebelumnya.

Sebanyak 40 persen rakyat kelas bawah tidak mengalami peningkatan pendapatan pada tahun 2011, dibanding satu tahun sebelumnya. Sedangkan orang kaya yang jumlahnya hanya 1 persen dari populasi AS pendapatannya naik 6 persen. Hal ini tentu menambah kesenjangan antara si kaya dan si miskin.

Berdasarkan data terakhir itu, orang muda di AS adalah kelompok yang paling menderita, sementara orang dewasa yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai angka yang cukup signifikan. Jumlah anak-anak yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 21,9 persen atau lebih dari satu orang dari setiap lima anak Amerika, atau lebih dari seperlima. Sementara orang dewasa di atas 65 tahun yang hidup miskin mencapai 8,7 persen.

Kondisi rata-rata keluarga Amerika berdasarkan data tahun 2011 itu tidak lebih baik dari tahun 2010, bahkan median pendapatan per keluarga 1,5 persen dibanding 2010.

“Tidak diragukan lagi, terkait sejarah panjang kemiskinan sejak kita mulai mengukurnya, ini adalah angka yang sangat buruk,” kata Gary Burtless dari Brooking Institute kepada Kansas City Star.

“Orang bisa bisa mengatakan tidak makan beberapa hari dalam satu bulan, atau hanya makan sedikit dalam satu pekan. Saya tidak pungkiri itu,” imbuh Burtless.

Hanya beberapa hari lalu, Departemen Pertanian AS mengkonfirmasi bahwa rakyat Amerika berjuang mengatasi kelaparan pada tahun 2011 lebih banyak 1,3 juta lebih dibanding tahun 2010. Demikian dilansir Russia Today, Jumat (14/9/2012).*


Jangan dibaca!
Sama dengan di Indonesia, yang kaya makin kaya yang miskin... hasil dari perpaduan yang sempurna antara Demokrasi dan Kapitalisme.

Dalam system Demokrasi, si kaya (kapitalis) dengan kekuatan modalnya bisa dengan leluasa mengontrol dan mengatur setiap lini di negeri yang berdemokrasi ini dari aparat, birokrasi dst.

Kontrol dalam system Demokrasi


No comments:

Post a Comment