11.9.12

Kesepian Mendorong Bunuh Diri di Jepang

TOKYO, KOMPAS.com- Lebih dari seperempat warga Jepang berusia 20-an terpikir soal mengakhiri hidup. Demikian hasil survei yang diberitakan kantor Berita Agence France Presse (AFP), Rabu (2/5/2012), Tokyo.

Jepang yang berpenduduk 128 juta jiwa adalah negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia, menurut Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). Survei menemukan 28,4 persen responden di usia 20-an ingin bunuh diri.

Ini tertinggi dari segala tingkatan usia. Sebanyak 36,2 persen dari usia kelompok ini malah ingin melakukan aksi bunuh diri tahun lalu.

"Data menunjukkan bahwa warga muda enggan berbicara satu sama lain ketika mereka menghadapi problem, atau jika ada yang mau bicara mereka tidak menemukan orang yang mau mendengar. Alasannya, mereka ini hanya memiliki hubungan dangkal antara satu dengan lainnya," demikian hasil survei yang dilakukan Kantor Kabinet Jepang.

"Mereka cenderung tersiksa sendirian," lanjut keterangan kantor kabinet itu.

Secara keseluruhan, sekitar 23,4 persen dari 2.000 responden dari seluruh usia yang disurvei juga menyatakan berniat bunuh diri, naik dari 4,3 persen dari survei tahun 2008.

Secara gender, tingkat usia bunuh diri perempuan lebih tinggi, yakni 27,1 persen dan untuk kaum pria 19,1 persen. Lebih dari 30.000 warga melakukan aksi bunuh diri setiap tahun. Ini diperburuk dengan naiknya angka pengangguran, masalah keluarga, kesehatan.

No comments:

Post a Comment