26.5.12

Pengamat: Siapa Pun Presidennya, Tetap Didikte Asing!

Hidayatullah.com--Dosen filsafat politik dari Universitas Indonesia (UI), Dony Gahral Adian, mengatakan bahwa siapapun calon presiden (capres) yang terpilih dalam Pemilu Presiden 2014 mendatang tidak akan bisa berbuat banyak untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Alasannya, karena ada dua produk undang-undang (UU) yang terkait langsung dengan hajat hidup orang banyak yang disetujui pemerintah dan DPR justru hasil pesanan pihak asing.

UU yang dimaksud Dony adalah UU Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas. "Padahal, kedua UU itu menyangkut hajat hidup orang banyak. Jadi siapapun presidennya, begitu dilantik, langsung didikte pihak asing," kata Donny Gahlal, di gedung DPD, Senayan Jakarta, Selasa (22/5/2012).

Pada UU Penanaman Modal misalnya, sebut Dony, ada pasal yang sangat tidak bisa diterima akal sehat. Yakni terkait ketentuan modal asing bisa 100 persen dan diberi hak penggunaan selama 94 tahun. Sementara UU Migas memerintahkan penentuan harga BBM dalam negeri diserahkan ke mekanisme pasar.

"Ini tidak adil karena Indonesia juga negara produsen minyak. Di mana keadilan itu kalau rakyat sendiri harus membeli BBM dengan harga dunia, sementara sumber BBM itu berasal dari dalam negeri," tegas dia.

Karenanya Dony meminta semua pihak tidak terlalu banyak berharap kepada capres yang namanya mulai beredar saat ini. "Kecuali kita memilih capres yang bernyali besar seperti Presiden Argentina Cristina Fernandez, berbadan kecil tapi bernyali besar untuk menasionalisasi perusahaan minyak Spanyol," kata Dony, seperti dimuat JPNN.

Dony pun menyindir penguasa saat ini. Menurutnya, pemerintah saat ini tidak satu kata antara ucapan dan perbuatan.

"Jangan seperti penguasa sekarang. Bertekad mensejahterakan rakyat tapi harga BBM dinaikan. Berkomitmen terhadap gerakan ekonomi rakyat tapi suku bunga bank masih di atas 6,5 persen, sementara suku bunga di negara-negara tetangga hanya berkisar satu hingga dua persen saja," ungkap Dony.*

Baca juga:

No comments:

Post a Comment