11.3.12

[HMBIS-NS] Saat Praktek Pengobatan

Pertama-kali mengobati orang lumpuh...

Setelah mendapatkan anugerah berupa energi penyembuh NurSyifa', maka pada tahun 1984 di malam hari, saya mulai berusaha menolong sesama dengan menyembuhkan pasien yang datang berobat.

Sementara itu yang saya obati adalah penyakit-penyakit biasa dan alhamdulillah mereka semua sembuh, sehingga pasien semakin banyak saja berdatangan dari segala penjuru.

Malam itu sebagaimana biasanya saya praktek pengobatan dengan mengalirkan energi NurSyifa' dari jari-jari tangan saya ke punggung pasien. Akan tetapi malam itu menjadi malam yang bersejarah bagi saya, mengapa..? (suatu malam ditahun 1984).

Terlihat beberapa orang memapah seorang tua yang kelihatannya sakit dan lumpuh memasuki ruang tunggu. Terpana saya melihatnya …apakah saya bisa mengobati orang tua yang lumpuh itu? (Sebelumnya saya belum pernah mengobati yang lumpuh)

Saat giliran orang tua yang lumpuh itu semakin dekat, jantung saya berdebar-debar bagaikan beduk bertalu-talu, saya kuatir mereka semua bisa mendengarnya.

Akhirnya tibalah saat orang tua itu di dudukkan didepan saya. Bila biasanya terapi pengobatan 15-20 menit, maka khusus saat itu 25-30 menit.

Aku bermunajat: "Yaa Allah, bila engkau datangkan orang dengan penyakit yang berat ini, maka turunkanlah rahmat dan hidayah-MU berupa kesembuhan untuk orang di hadapanku ini”.

Akhirnya terapi berakhir dan beberapa orang (keluarganya) mendekat untuk memapahnya...

Akan tetapi si sakit menolak dan berusaha berdiri dengan gontai, dan …berjalan dengan tertatih-tatih. Masya Allah, Dada ini tiba-tiba penuh dengan keharuan atas kesembuhan yang diberikan-NYA. Tak tahan maka aku masuk kamar untuk sujud syukur dan menangis tersedu-sedu, Yaa Allah betapa besar rahmat yang ENGKAU berikan kepadaku …Alhamdulillah. [Kejadian ini terjadi di tahun 1984]

Penyakit yang merangsang syahwat secara berlebihan...

Sepasang suami-isteri datang ke tempat praktek, si suami dengan malu-malu bercerita: "Maaf pak Haji entah mengapa isteri saya ini sering sekali kesurupan, bahkan kali ini sudah sangat keterlaluan sekali hingga saya sangat malu..."

Kemarin siang saat sedang banyak tamu, di depan para tamu dia merengek-rengek minta "begitu" pak Haji maklum kan maksud saya...

Saya kuatir bila tidak dituruti keinginannya malah ngamuk, karena biasanya suka begitu. Akan tetapi kali ini lain pak Haji, begitu masuk kamar dia berusaha membuka pakaian saya dan begitu melihat "anu" saya dia berkata: "Hmm... kalau digigit enak kali yaa", terdengar suaranya menyeramkan, sambil lidah mengecap-ngecap seakan melihat makanan enak.

Tentu saja saya ketakutan dan kembali berpakaian.

Semalaman saya tidak bisa tidur menjaga "anu" saya, bila ada suara berkresek saya langsung bangun ketakutan seraya melindungi "anu" saya itu. Tolong saya pak Haji..."

Orang bilang isterinya kena penyakit 'embut-'embut, yaitu gangguan mahluk yang suka merangsang syahwat seseorang secara berlebihan.

Alhamdulillah setelah beberapa kali terapi pembersihan dan pengobatan berhasil sembuh...

Membayangkan “Hmm... kalau digigit enak..." dengan suara yang menakutkan, hingga berhari-hari kemudian masih terbayang-bayang... [Terjadi di tahun 2000]

Bu Haji bengong melihat kedua gadis itu bergelut di ranjangnya...

Ada pasien dari kota B yang mempelajari keilmuan dicampur-campur sehingga "Kentir" (keberatan ilmu). Selain itu psikisnya juga stress dan depresi. Sebagai perempuan yang sudah lewat umur untuk menikah tentu saja selalu mendambakan pasangan hidup yang serasi.

Karena penyakitnya berat, jadi saya dan isteri menerima mereka untuk tinggal di tempat praktek kami (di rumah) agar bisa ditangani dengan lebih seksama. Si sakit ditemani oleh adik dan ibunya yang menjaga siang dan malam. (kami tidak mempunyai asisten untuk menjaga pasien, semua sibuk dengan tugasnya masing-masing).

Suatu malam... hujan rintik-rintik, saya dan isteri telah tidur terlelap kelelahan setelah praktek pengobatan seharian hingga larut malam.

Tiba-tiba gubrak jedeerr... Pintu dibuka dengan paksa dan dua orang gadis menerjang masuk dengan bergelut, sedetik saja saya terlambat mengelak maka akan jebol-lah "organ vital" saya karenanya... Bu Haji bengong melihat kedua gadis itu (pasien) bergelut di atas ranjangnya. Seumur hidup belum pernah kami mengalami kejadian seperti ini.

Setelah rasa terkejut kami hilang, akhirnya keduanya kami lerai dan situasi kembali terkendali …Ha...ha...ha...

Kami sampai saat ini masih suka tertawa mengingat kejadian "menakjubkan itu". [Terjadi di tahun 2002]

No comments:

Post a Comment