11.3.12

[HMBIS-NS] Pengalaman Ghaib Tapi Nyata H. MBIS

Inilah pengalaman Gaib tapi Nyata dan Unik dari pak Haji Bambang seperti yang diceritakan beliau:

HMBI: "Ass Wr Wb. Setelah memperoleh Ilmu Pengobatan Al Waqi'ah, ternyata enerji yang dibangkitkan baru sedikit, kecil seperempatnya saja, itupun ternyata sudah berlipat ganda lebih besar dari berbagai enerji yang selama ini saya miliki bila digabungkan jadi satu".

Muncul petunjuk untuk meningkatkan enerji Al Waqi'ah ini adalah dengan menyerap seluruh enerji yang ada di Bumi (enerji Inti Bumi dan Hawa pengunungan) di pegunungan yang jauh dari pemukiman penduduk.

Karena kesibukan mengobati dan padatnya berbagai acara lainnya, berbulan2 kemudian belum juga sempat keluar kota, apalagi di Pulau Jawa ini dimana sih tempat seperti itu berada, karena sampai kegunung2 bahkan bantaran sungaipun sudah banyak yang ditempati manusia.

Sampai suatu ketika saat mengadakan Bhakti Sosial di Monas sebagai mana setiap minggunya dilakukan, mendadak Power Amplifiernya jebol. Dan saat dicari di Harco Glodok spare-partsnya tidak dijumpai. Saya teringat membelinya dulu disebuah toko di Sukabumi.

Akhirnya saya memutuskan untuk berangkat pagi2 sekali ke Sukabumi bersama pak Rojali (asisten team Ghostbuster NurSyifa''), karena harapan untuk memperoleh spare-parts yang rusak hanya disana.

Hari Selasa 20 Juni 2006 kami berangkat dan memutuskan lewat Puncak saja untuk sekalian refresing (wisata) setelah berbulan2 terkungkung rutinitas pengobatan di Terapi NurSyifa' Jakarta. (Boleh dong sekali2).

Tidak terjadi apa2 sampai di Puncak Pass, saat memasuki Cipanas, karena keasikan mengobrol hingga tak terlihat bahwa hanya Bus (???) yang boleh terus, selainnya harus memutari pasar. "Cobaan pertama".

Setelah "Membayar Tilang Ditempat" kami kembali melanjutkan perjalanan. Sesampainya di Sukabumi, ternyata ditoko yang dituju stock habis, "Cobaan Kedua". Akan tetapi setelah mencari kebeberapa toko parts lainnya akhirnya berhasil juga memperoleh parts yang dibutuhkan.

Adik yang tinggal di Sukabumi dan sebagai pengelola salah satu pemancar siaran radio swasta di Sukabumi menelphon dan mengharapkan kedatangan saya untuk mengunjungi tempatnya dan sekaligus untuk meninjau pertambangan emas di gunung Rosa yang kebetulan baru saja izin prinsip pengelolaannya keluar dan adik saya yang ditunjuk sebagai pengelolanya.

Akhirnya kita semua berangkat ke pertambangan. Jalannya Parah dan terlihat sedang diperbaiki tambal sulam. Untung saya mengikuti saran isteri untuk menggunakan Panther saja dan tidak menggunakan Sedan BMW baru yang biasa saya pakai bepergian, kemungkinan besar saya tidak akan bisa melanjukan perjalanan ke Tambang Emas Gunung Rosa dan kisah nyata ini mungkin tidak akan pernah ada.

Setelah meninjau pertambangan, adik saya tinggal dipertambangan dan saya diberi info jalan pintas alternatif melalui CPD langsung ke Cianjur tidak perlu melalui Sukabumi lagi. Situasi di area pertambangan banyak enerji negatip dari mahluk2 penganggu, dan saat melalui sebuah desa di dekat area, terlihat pancaran sinar2 hitam, menandakan bahwa ada kiriman santet atau teluh dari area sekitar lokasi dan diketahui bahwa area disekitar itu memang ada dusun tempat para dukun santet tinggal.

“Apa yang telah mereka kerjakan itu menjadi karat bagi hati mereka”. (QS 83:14)

Ternyata didekat area juga ada Situs Megalithikum terbesar se Asia, disana berdiri sekumpulan batu menjulang kokoh yang terlihat menyeramkan karena sepi pengunjung.

Kami terus meluncur menuju ke Cianjur meninggalkan area gunung Rosa.

Tiba2 terlihat pemandangan indah nuansa pegunungan dan gelombang enerji yang fresh, positip, hawa pengunungan terasakan. Kami berhenti dan melihat bahwa berkilometer sekeliling tidak terlihat pemukiman penduduk. Wah, ini lokasinya! seru hatiku gembira dan Kami keluar dari kendaraan untuk menyerap enerji, tentu saja langsung aku menjalankan riyadhoh menyerap Enerji Inti Bumi dan Hawa Pegunungan (seluruh enerji yang ada di Bumi).

Kemudian Kami kembali melanjutkan perjalanan.

Tiba2 terasa ada gelombang enerji dahsyat seperti angin yang menerpa wajah... wushhh, wushhhh... (padahal saat itu kaca mobil dalam keadaan tertutup, AC hidup) dan saat aku menengok keluar terlihat ada 7 pohon besar2 yang saking tingginya hingga daunnya tidak terlihat dari dalam mobil. Besarnya 1 sampai 2 pelukan orang. Akarnya terlihat tertanam menghujam kokoh ketanah dan pak Rojali berkata: "Mereka semua mohon untuk ikut, minta diajak".

Saya melihat 7 tiang sinar, karena baru saja mengambil enerji Inti Bumi, maka saya tidak berminat karena merasa tidak membutuhkan enerji lagi, apalagi belum saya pelajari apakah positip atau negatip enerjinya. "Cobaan Ketiga".

Dan kami melanjutkan perjalanan tidak berhenti ataupun mengurangi kecepatan.

Beberapa waktu berlalu..., dan tiba2 muncul lubang cahaya di langit dan semburat sinar kuning keemasan memancar dan kemudian menghujam ke tanah beberapa meter didepanku. Ada apakah gerangan??! Setelah kuteliti, aku kemudian menjelaskan ke pak Rojali bahwa ada pusaka yang muncul, dengan tulisan aksara Arab Nur..., karena diketahui terbuat dari kuningan maka biasanya untuk melihat alam gaib, menembus alam gaib atau untuk memasuki-menapaki dimensi lain.

Dalam hati saya membathin, maaf...saya sudah tidak berminat untuk narik2 pusaka, dan main2 pusaka lagi... kuatir musyrik, dan menggangu keimanan, saat ini hanya ada Allah di diriku dan hanya kepada-Nya aku meminta dan berserah Diri.

Tiba2 muncul suatu gelombang enerji yang kuat dan terlihat kemunculan penampakan seorang pria berjubah dan bersorban putih keluar dari lorong berkabut, yang serta merta berkata: "Ada keilmuan yang ingin saya satukan kedirimu". Secara bathin aku menangkis: "Saya tidak mau disurupi mahluk gaib apalagi berkolusi". Tiba2 muncul sosok kedua seorang wanita dari lorong waktu tsb. yang walaupun telah uzur akan tetapi guratan kecantikannya masih terlihat jelas dan berkata: "Bagaimana kangmas berhasil ditemukan belum?”


Perjalanan Menembus Jarak, Ruang dan Waktu Melalui Lorong Waktu

Tiba2 muncul suatu gelombang enerji yang kuat dan terlihat kemunculan penampakan seorang pria berjubah dan bersorban putih keluar dari lorong berkabut, yang serta merta berkata: "Ada keilmuan yang ingin saya satukan kedirimu". Secara bathin aku menangkis: "Saya tidak mau disurupi mahluk gaib apalagi berkolusi". Tiba2 muncul sosok kedua seorang wanita dari lorong waktu tsb. yang walaupun telah uzur akan tetapi guratan kecantkan masih terlihat jelas dan berkata: "Bagaimana kangmas berhasil ditemukan belum?”

Sosok pria berjubah lenyap melebur dan terngiang kata2nya: "Jangan kuatir dan ragu...Hanya pengetahuan, keilmuan dan enerji saja yang dilebur dan ditanamkan kedirimu". Dan sosok wanita berubah menjadi sarung pusaka (Wrangka) dari emas, "Serahkan wrangka ini kepada isterimu", kembali terngiang kata2nya.

Dan kemudian terlihat muncul dihadapanku gambaran..., hamparan suasana pedesaan yang asri tempo doeloe, dan terlihat sanggar pembuatan pusaka seorang Empu, sebagaimana diceritakan diawal kisah ini..., terlihat begitu nyata dan jelas seakan saya sedang berada disana melihat seluruh kejadian yang ada...

Saya merenung mencoba memahami kejadian luar biasa ini, "Mimpikah aku?" Benarkah baru saja mereka telah menembus Ruang dan Waktu (melalui lorong waktu) menuju kehadapanku, kepadaku, di tanggal 20 Juni 2006 jam 15.00, sedangkan mereka berada ratusan tahun dimasa lampau

Tiba2 terbersit satu ayat QS 2: 269 yang artinya:

“Tuhan memberikan kebijaksanaan kepada orang2 yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang diberi-Nya kebijaksanaan itu berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang2 yang mau berfikir saja (cerdas) yang dapat mengambil (hikmah) pelajaran ini"

"Apakah mungkin saya yang dipilih-Nya untuk memperoleh ini semua?? ..Yaa Allah jagalah diriku agar jangan sampai tersesat ataupun menjauh dari-Mu Yaa Allah...”

Sepulangnya, wrangka (sarung pusaka) langsung kuberikan kepada istriku Hj. Retno Dewi, dan begitu diterima langsung lebur, beberapa saat setelah menerima wrangka emas tersebut, ia melihat sepasang suami isteri terjun memasuki pusaran air yang besar dan lenyap kedalamnya.

Tentu saja yang terlihat sebagai pusaran air itu adalah gelombang ruang dan waktu (lorong waktu), menandakan mereka telah kembali ke zamannya yaitu di masa lalu, setelah berhasil menurunkan berbagai keilmuan yang mereka miliki kepada penerusnya yaitu kami berdua. Terima kasih Yaa Allah atas karunia-Mu yang Besar kepada kami berdua.

“Berapa banyaknya malaikat di langit, namun pembelaannya tidak berguna sedikitpun, kecuali sesudah mendapat idzin dari Allah, itupun berlaku kepada siapapun yang dikehendaki dan di ridho'i-Nya”. (QS An Najm: 26)

Setelah mengaktifkan Ilmu Khodam Malaikat, mulailah saya coba melatih Ilmu Al Waqi'ah ketingkat yang lebih tinggi, melatih pengaliran enerjinya, mengendalikan gelombang enerji yang demikian dahsyatnya, ibarat menaiki kuda liar yang belum dijinakkan, yang belum dipasangkan pelana maupun kendalinya, ibarat menaiki banteng ketaton yang ganas dan liar.

Berapa kali tubuh dan tanganku bergetar2 kuat (Tremor), dan seakan2 kekuatan itu akan meledak dan terlepas dari diriku. Dengan segenap daya, kemampuan dan kekuatan fikiran dan tentu saja dengan mengharapkan pertolongan Tuhan (QS Al Isro: 80), secara bertahap mulai kuperoleh rahasia pengendaliannya dan akhirnya dapat sepenuhnya kukendalikan, Bayangkan, Ilmu Al-Waqi'ah dilambari on-line Enerji Inti Bumi, hampir2 tak tertahankan rasanya.

Malamnya langsung ku praktekkan keilmuannya, hasil pantauan dari 2 Asisten yang mata bathinnya bagus, mereka menyatakan terjadi suatu perbaikan hampir instant, yang tadinya jaringan rusak berubah menjadi jaringan normal yang sehat dalam hanya 1-2 menit saja dan pasien bisa merasakan gelombang enerji yang jauh lebih besar dari biasanya dan sesudahnya badan langsung terasa enak. Subhanallah...

Menurut para asisten yang memantau terjadi peningkatan enerji diatas 90 kali lipat dari sehari sebelumnya. Alhamdulillah. Berarti proses kesembuhan bisa berlangsung lebih cepat lagi dari sebelumnya.

Kini enerji Ilmu Al Waqi'ah-ku telah meningkat dari 20-25% menjadi 45-50%

Terbayang gambaran Kekuatan Enerji Inti Bumi yang dahsyat, yang dapat menimbulkan gempa hingga sekian skala richter, gambaran kekuatan ledakan gunung berapi yang memporak porandakan, dan terbayang juga gambaran kekuatan yang memberi kehidupan kepada pepohonan, tetumbuhan, sawah, ladang, sayur2an yang menjadi sumber kehidupan bagi manusia. Alhamdulillah, kini enerji itu telah tertanam kuat di diriku. (online).

Dengan perkembangan terakhir ini membuatku berfikir untuk berupaya mengembangkan lebih luas lagi Terapi NurSyifa' dan akan lebih menggalakkan penginformasiannya ke masyarakat luas, sehingga manfaatnya yang besar dapat dinikmati oleh masyarakat banyak yang membutuhkan...

>Tiba2 saja tergambar dihadapanku gambaran untuk meningkatkan kemampuan Ilmu Al Waqi'ah-ku hingga mencapai 70-75%.

Gambarannya adalah aku harus menyerap enerji Nur Bahari dari suatu lokasi di pantai, dimana didekatnya ada goa2 kelelawar, disuatu pantai yang ombaknya sangat besar menggiriskan hati, agar aku tidak terseret arus laut, ke tengah laut, maka aku harus berpegangan dan mengikatkan diri ke tali yang kuat, dan sambil bergantungan di tali kemudian menyerap enerji Gelombang Lautan dari seluruh samudera di dunia.

Terbayang gambaran Enerji Gelombang Lautan yang bukan main besarnya yang dapat dengan mudah meluluh lantakan apapun yang menghalanginya, seperti menumbangkan pohon, menghancurkan tembok, bangunan (Gelombang Tsunami), yang sanggup menggeser bukit, akan tetapi memberi kehidupan kepada bermacam biota laut, ikan, terumbu, tetumbuhan laut, dll, Enerji yang dahsyat ini yang harus kuserap untuk meningkatkan kemampuanku.

Resikonya sangat besar, bila tidak kuat maka akan terbawa arus ketengah lautan dan tenggelam, nyawa taruhannya. Semoga Allah selalu melindungi diriku dan hamba2-Nya yang bertaqwa.

Untuk meningkatkan ke tingkat yang lebih tinggi lagi bagaimana yaa? Belum terbayangkan olehku, yang ini saja sudah sedemikian luar biasa dahsyatnya dan dengan menyabung Nyawa lagi!

Mengenai daerah pantai sekitar gua2 kelelawar ini tiba2 Aku teringat kepada Mpu Wesi Geni yang pernah berjanji akan menurunkan ilmunya berupa Sajadah Terbang. Saat ini entah ada dimana Beliau sekarang, apakah masih hidup atau sudah tiada?

EPILOG:

Banyak orang yang berfikir bahwa memperoleh ilmu yang hebat2 itu cukup hanya dengan cara yang mudah, misalnya tinggal pilih ayat seperti memilih kancing baju, dan langsung diberikan kepada seseorang dan akan berhasil...

Padahal untuk mendapatkannya perlu perjuangan bahkan menempuh berbagai bahaya besar, misalkan saat sedang ber-taqorub atau kungkuman, resiko bertemu ular atau buaya ditengah malam yang gelap dan dingin menggigilkan sangatlah besar kemungkinan-nya.

Atau saat sedang menjalani Tapa-brata menyatu dengan alam (Allah SWT) sebagaimana yang dilakukan para Sufis sejati, mengarungi hutan belantara dan memakan apa saja yang ditemukan seperti daun2an, umbi2an, syukur2 bila bisa menemukan setandan pisang matang yang nikmat.

Saya pernah bertemu dengan macan (harimau) saat sedang menjelajahi sebuah gunung/hutan, untunglah bahwa mungkin macannya sedang tidak lapar, begitu juga saya, sehingga tidak saling menganggu...

Pernah dalam suatu perjalanan di Sumatra, tiba2 saja sopir turun dari kendaraan dan menempelkan telinganya ketanah, dan kemudian ngebut sekencang2-nya mengarungi belokan2 tajam dengan jurang dikiri kanannya, bahkan body mobil sempat beberapa kali tergores tebing batu akan tetapi tidak diperdulikan dan sopir tancap gas terus, suara ban terdengar berdecit2, mengerikan menyentuh aspal jalanan yang ber-kelok2.

Dan akhirnya setelah keluar dari pegunungan dan telah memasuki dataran yang jauh dari lereng gunung, sopir menghentikan kendaraannya dan mengajak kami semua keluar dari mobil dan menunjuk kelereng gunung dijalan yang baru saja kami lalui, dibelakang Kami.

Subhanallah, betapa terkejutnya kami semua ketika melihat dilereng gunung, pohon2 jatuh bertumbangan, longsor, tanah dan batu2 berjatuhan mengubur jalan yang baru saja kami lalui, getarannya terasa dikaki kami. Bayangkan! terlambat beberapa menit saja kami semua tentu telah terkubur hidup2 dan mati disana.

“Sesungguhnya Allah selalu menolong/membantu orang-orang yang taqwa, dan orang-orang yang benar-benar berbuat baik”. (QS An-Nahl: 128)

Pernah saya naik motor meniti jalan setapak yang licin berbatu2 naik kepuncak gunung untuk meningkatkan kemampuan, dikiri jurang, dikanan tebing ber-batu2an, terpeleset dan jatuh kesatu sisi sama saja bahayanya, untung pengendaranya lihai, sudah biasa melalui jalan itu...

Merambah hutan dipegunungan juga banyak bahayanya, sering jurang yang dalam tersamarkan tertutup tetumbuhan lebat, bila kita tidak hati2 bisa saja kejeblos dan jatuh kejurang yang dalamnya tak terkirakan, dan mungkin jenazah kita tidak akan pernah ditemukan.

Bahkan seringkali beberapa guru menyuruh sesuatu yang hampir mustahil untuk dilakukan sebagai ujian untuk mendapatkan ilmu2nya, seperti puasa selama 41 hari tanpa makan, berbukanya hanya segelas air putih saja, dan lain2 ritual, riyadhoh yang luar biasa beratnya, yang mengharuskan kita untuk menguras seluruh daya, kekuatan dan fikiran agar dapat menjalankannya, yang bila kita gagal tentu tak dapat memperoleh ilmunya.

Beberapa gambaran diatas mungkin dapat mewakili betapa perjuangan berat hingga menempuh bahaya beresiko maut saya tempuh untuk mengejar, memperoleh ilmu. Bahkan seringkali saya terpaksa menaiki, menapaki hingga ke puncak2 gunung yang tinggi untuk belajar berbagai keilmuan kepada guru2 yang tinggi ilmunya, mereka biasanya bersembunyi dipuncak2 gunung atau ditempat2 yang sulit didatangi orang karena memang mereka umumnya telah menjauhi kehidupan duniawi.

Sebetulnya sangat saya sayangkan orang2 seperti mereka2 yang telah menguasai hakikat, rahasia kehidupan (sebagai orang sakti) justru meninggalkan dunia ramai, tidak mau memberikan tuntunan, bantuan ke orang2 yang membutuhkan padahal mereka mampu memberikan pertolongan, kalau saja saya se-sakti mereka maka setiap saat waktu saya akan saya gunakan untuk menolong orang2 yang membutuhkan (demikian niatku, fikirku saat itu).

“Kepunyaan Allah apa-apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Meliputi Ilmu-NYA dalam segala-galanya”. (QS 4: 126)

No comments:

Post a Comment