12.1.11

Genosida di Bosnia - Herzegovina

Konflik di Bosnia - Herzegovina yang berlangsung selama April 1992-November 1995, merupakan sebuah bentuk pembersihan etnis yang paling pahit pasca Perang Dunia II di Eropa, yang melibatkan Negara-negara seperti Bosnia, Serbia, dan Yugoslavia. Sekitar 8000 pria dan pemuda muslim di Bosnia terbunuh pada pembersihan etnis tersebut, dimana Pasukan tentara Serbia bertanggungjawab atas pemusnahan massal ini, walaupun pihak Serbia menganggap hal ini hanyalah perang saudara di wilayah Balkan, bukan merupakan bentuk agresi apapun atas Bosnia. Perang yang berakhir dengan pemusnhan massal ini dianggap merupakan pertanggungjawaban para pemimpinnya yaitu Radovan Karadzic dan Ratko Mladic.

Kasus ini telah sampai di meja putusan Internasional Court Justice (ICJ) namun menurut pengamatan ICJ, Serbia tidak bertanggungjawab atas pemusnahan massal ini, serta tuntutan Bosnia agar Serbia bertanggungjawab menganti rugi kepada para muslim korban di desa-desa Bosnia Timur tidak disetujui oleh pihak ICJ, ICJ hanya memutuskan bahwa Serbia melakukan kealfaan dengan membiarkan terjadinya genosida di daerah negaranya sendiri.

Walaupun hingga kini belum terdapat kejelasan atas kasus ini namun ICJ telah menemukan beberapa bukti yaitu: pembunuhan benar-benar terjadi secara massif di kamp-kamp konsentrasi di wilayah yang terjadi konflik, serta tidak hanya pembunuhan massal saja yang terjadi namun juga pemerkosaan, serta pencacatan fisik secara sengaja, namun hal ICJ belum menemukan bukti kuat kejadian ini terjadi atas dasar keinginan Serbia untuk menghilangkan etnis Muslim Bosnia.

Peristiwa Genosida ini tidak hanya terjadi pada konflik Balkan di Srebenica saja namun juga pembantaian etnis yang terjadi di Jerman yang dikenal dengan nama Holocaust pada masa pemerintahan Hitler dan NAZY. Peristiwa ini pun hingga saat ini masih kasat mata, walaupun telah jelas ditemukan kamp-kamp konsentrasi di pegunungan antara jerman dan Perancis, namun pelaku dari pembunuhan etnis Yahudi ini tidak dapat diberatkan siapa pelakunya.

Selain di Bosnia dan Jerman pembunuhan massal pun erjadi di perbtasan Palestina dan Israel yaitu Gaza. Dimana konflik perebutan wilayah menyebabkan ribuan orang mati. Disinyalir Israel melakukan pembunuhan bagi muslim Palestina di sekitar Gaza dan yang berada di Israel. Pemboman yang menewaskan wanita dan anak-anak yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina merupakan tindakan yang sangat kejam.

Genosida merupakan sebuah pembunuhan besar-besaran terhadap suatu etnis kelompok agama, atau kelompok ras tertentu dengan maksud untuk memusnahkan etnis tersebut. Genosida merupakan suatu pelanggaran HAM berat yang berada dibawah yuridiksi International Criminal Court. Peristiwa Genosida ini sudah sering terjadi dsetiap kawasan yang diperebutkan dan menimbulkan konflik. Selain Genosida yang terjadi di Bosnia, Jerman serta Palestina, Genosida pun terjadi hampir disetiap wilayah di dunia, seperti: Pembantaian bangsa Aborijin Australia oleh Britania Raya pada tahun 1788 serta masih banyak pembantaian-pembataian yang terjadi lainnya.

Genosida diipicu dari ketidaknyaman suatu bangsa atas bangsa atau kelompok lainnya disuatu Negara. Kejadian ini bisanya terjadi antara penduduk asli dengan pendatang yang akhirnya menjadi konflik perebutan wilayah dan kekuasaan. Seperti yang terjadi di Jerman, pembantaian tidak hanya mengarah kepada etnis Yahudi namun juga etnis Gypsi dan etnis-etnis lainnya selain etnis Arya, karena etnis Arya menganggap tanah Jerman tidak boleh tercemar oleh etnis lainnya yang hanya akan mengotori tanah mereka.

Genosida apabila mengikuti zaman ke masa kini, tentunya genosida akan diartikan pelarangan penggunaan bahasa nya sendiri bagi suatu bangsa serta menghambat peradabannya, menghancurkan dan memusnahkan simbol-simbol sejarahnya.

http://www.genocidepreventionmonth.org/bosnian-genocide.html


Membantai Ratusan Ribu Muslim, Berdalih Membela Rakyat

Hidayatullah.com–Mantan panglima militer Serbia-Bosnia Jenderal Ratko Mladic untuk pertama kali hadir di sidang mahkamah kejahatan perang di Den Haag, Belanda, dengan mengatakan tidak akan mengajukan pembelaan terhadap dakwaan sebagai orang yang “tak bermoral” dan “menakutkan”.

Pembantai ratusan ribu kaum Muslim Bosnia itu didakwa menjadi otak pembantaian hampir 8.000 pria dewasa dan bocah laki-laki muslim Bosnia di Srebrenica pada tahun 1995.

Penjagal kaum Muslim itu mengatakan kepada mahkamah bahwa dia melakukan pembantai dengan dalih “membela rakyat dan negara saya”.

Mladic ditangkap di Serbia pekan lalu setelah dicari-cari selama 16 tahun.

Pengacara dan keluarganya menyatakan dia terlalu sakit untuk diadili, tapi tim dokter sejauh ini menyatakan dia sehat untuk dihadirkan di sidang pengadilan.

Berkas perkaranya memuat dakwaan genosida, penganiayaan, pemusnahan, pembunuhan, pengusiran, tindak-tindakan tidak manusiawi, teror, deportasi dan penyanderaan berkaitan dengan tuduhan bahwa dia berperan dalam rencana untuk mewujudkan ”pembersihan atau pengusiran selamanya” warga muslim dari banyak bagian Bosnia untuk mendirikan ”Serbia Raya”.

Dalam sidang pertama di Mahkamah Internasional untuk bekas Yugoslavia, Jenderal Mladic ditanya apakah dia bisa memahami proses hukum kasusnya dan dia menjawab bisa.

Dia menyebutkan nama dan tanggal lahir, meski tanggal yang dia sebutkan berbeda dengan catatan pengadilan.

Mahkamah menunjuk pengacara Serbia, Aleksandar Aleksic, sebagai pengacara Jenderal Mladic untuk sidang pendahuluan.

Jenderal itu bisa memilih pembela tetap untuk pengadilan kasusnya, atau memilih untuk membela dirinya sendiri di persidangan.

Hakim Alphons Orie menyatakan sidang awal bertujuan untuk mengumumkan daftar dakwaan terhadap Jenderal Mladic dan meminta dia menyatakan sikap atas dakwaan tersebut.

Jika Jenderal Mladic tidak menyatakan sikap dalam 30 hari, hakim akan menyatakan dia mengaku tidak bersalah atas dakwaan.

Pengacara yang mendampingi Mladic sebelum diekstradisi hari Selasa (31/5), Milos Saljic, mengatakan Jenderal Mladic tidak akan menyatakan sikap dalam sidang.

Korban Muslim Bosnia

Dikabarkan lebih 200.000 Muslim Bosnia menjadi korban kekejaman pasukan Kristen Serbia selama upayanya pelenyapan etnis Muslim Bosniaberlangsung. Lebih dari 20.000 Muslimah juga dikabarkan menjadi korban perkosaan yang dilakukan secara sistematis oleh pasukan Serbia.

Mladic juga dipersalahkan atas pembantaian 8.000 lelaki dan remaja Muslim di Srebrenica akibat ketidakmampuan pasukan dari Belanda yang diberi mandat PBB untuk menjaga kamp pengungsi di Srebrenica. Setelah pasukan Serbia berhasil menguasai Srebrenica, mereka mulai memisahkan laki-laki berusia 12-77 tahun hingga terjadi pembantaian terhadap warga Muslim. Selama lima hari, pasukan Serbia dipimpin Jenderal Ratko Mladic dengan bantuan pasukan paramiliter Serbia yang dikenal sebagai pasukan Scorpion, dan dengan leluasa melakukan pembantaian terhadap lelaki dewasa dan anak-anak lelaki Muslim.

Kasus genosida terhadap etnis Muslim Bosnia ini diakui banyak pengamat sebagai kasus pembantai paling kejam dan buruk setelah kasus Nazi oleh pasukan Hitler.*


Ket. Foto
  • (Kiri) Sisa-sisa mayat Muslim Bosnia yang hamil bersama bayi dalam dikandungnya usai penemuan kuburan massal di Suha, Srebrenica, dekat Bratunac. Kepala, jari, dan kaki sang bayi masih terlihat jelas. Temuan menunjukkan, wanita ini dikurung di sebuah rumah kosong kemudian dibakar habis oleh tentara Serbia. Ketika mencoba melarikan diri, ia ditembak dengan peluru diperutnya. Korban kasus genosida di Bosnia terhadap Muslim Bosnia tahun 1995 hanya diakui puluhan ribu. Namun sumber-sumber akurat lain, korban mencapai 200 ribu Muslim.
  • (Kanan) Temuan kuburan massal

No comments:

Post a Comment