22.1.10

Zionis Disinyalir Curi Organ Tubuh Korban Haiti

Setelah disinyalir mencuri organ para syuhada Palestina, Israel juga disinyalir mencuri organ tubuh korban gempa Haiti

Disefit, a four-year-old victim of the earthquake, sits in a hospital in Port-au-Prince January 20, 2010. Medical care, handling of corpses, shelter, water, food and sanitation remain the priorities for the international operations, U.N. relief officials said a week after the magnitude 7.0 earthquake rocked Haiti.Hidayatullah.com--Salah seorang relawan asal AS mengungkapkan, Zionis Israel mencuri organ tubuh para korban gempa bumi di Haiti. Menurut laporan Kantor Berita Fars, relawan tersebut mengatakan, ‘saya bukan politikus, namun saya memiliki data yang membuktikan bahwa rombongan bantuan kemanusiaan yang dikirim departemen peperangan Israel ke Haiti dengan dalih membantu para korban telah mencuri organ tubuh mereka’.

Menurutnya, hal ini seperti yang dilakukan Israel terhadap warga Afrika Selatan dan jenazah para syuhada Palestina.

Karena itu, ia mengharapkan keluarga korban gempa di Haiti meneliti dengan seksama kondisi para korban saat menerimanya dari petugas.

Sebelumnya, bulan Agustus 2009 lalu, surat kabar ternama di Swedia, Aftonbladet, menurunkan sebuah laporan yang membuat media massa dan orang-orang Israel panik seperti kebakaran jenggot. Isinya tentang Israeli Defense Force (IDF) yang telah membunuh orang-orang Palestina, termasuk anak-anak, kemudian menjual organ mereka.

Awalnya Israel membantah. Namun tak lama, kejahatan Israel itu terkuak setelah munculnya pengakuan ahli patologi Yahudi.

"Kami mulai dengan mengambil kornea-kornea ... apapun yang dilakukan sangat rahasia. Tidak ada ijin yang diminta dari keluarga," kata ahli patologi Yehuda Hiss, mantan kepala Abu Akbar Center, yang juga dikenal sebagai L. Greenberg Institute for Forensic Medicine, kepada Nancy Sheppard-Hughes, yang sekarang menjadi profesor antropologi di Universitas California-Berkeley, sebagaimana ada dalam dokumen yang disiarkan televisi Israel Channel 2 pekan lalu.

Dokumentasi itu mengungkap, bahwa pada tahun 1990-an, ahli-ahli forensik memanen kornea, katup jantung dan tulang-tulang dari tubuh prajurit Israel, warga Israel, orang-orang Palestina dan pekerja asing. Yang seringkali dilakukan tanpa ijin dari keluarganya.

Hiss mengatakan, para dokter berusaha menutupi bahwa kornea telah diambil dari tubuh mayat.

"Kami mengelem kelopak mata. Kami tidak mungkin mengambil kornea dari keluarga yang kami tahu bahwa mereka akan membuka kelopak mata."

Bagian tubuh lain yang diyakini juga diambil dari mayat-mayat orang Palestina dan lainnya yaitu arteri jantung, tulang dan kulit.

"Kulit-kulit diambil dari tubuh mayat dan dibawa ke Rumah Sakit Hadasah di Yerusalem Barat, atas permintaan militer Israel untuk ditransplantasikan ke prajurit-prajurit yang luka, jaga-jaga jika ada bencana." kata Hiss.

Hiss mengungkapkan bahwa awal tahun 1990-an, dokter-dokter bedah militer mulai mengambil lapisan kulit tipis dari mayat untuk menyembuhkan korban luka bakar, yang katanya dilakukan tanpa sepengetahuan keluarga. [irb/hid/www.hidayatullah.com]

No comments:

Post a Comment