27.12.09

Anak Laki-Laki Cenderung Terobsesi pada Ponsel

Anak Laki-Laki Cenderung Terobsesi pada PonselCORBIS

JAKARTA--Bermunculannya ragam merk ponsel berserta ragam fiturnya ternyata memicu anak laki-laki berusia 11 tahun untuk mengutak-atik fitur apa saja yang terdapat pada ponsel dan mengoperasikannya. Sebaliknya, anak perempuan cenderung apatis dengan perkembangan variasi aplikasi ponsel.

Demikian hasil riset yang diterbitkan journal New Media & Society baru-baru ini. Meski begitu, bukan berarti orang tua harus membelikan ponsel minim aplikasi kepada anak perempuannya.

"Anak laki-laki memiliki keinginan untuk mengeksploirasi dan berbuat lebih kreatif dengan teknologi, dan tidak begitu takut untuk mengambil resiko itu. Alasan itulah yang menjadikan anak laki-laki cenderung mengutak-atik ponsel mereka," tukas Sheila Cotten, Sosiolog asal Universitas Alabama, Birmingham, AS seperti dilansir dari Livescience.com, Senin (21/12).

Cotten menambahkan, dirinya merasa khawatir dengan masa depan anak perempuan yang begitu mengacuhkan ponsel mereka. "Ini akan berdampak pada tipe pekerjaan atau kursus yang akan diambil si anak," imbuhnya,

"Jika mereka tidak tertarik mengeksplorasi atau turut ambil bagian dalam perkembangan teknologi, mungkin saja hanya ada sedikit dari mereka yang akan mengambil jurusan ilmu komputer, sains dan matematika," tambahnya.

Riset sendiri dilakukan Cotten bersama koleganya dengan menjaring 1.000 anak berjenjang pendidikan sekolah menengah pertama berusia 11 dan 13 tahun. Rata-rata anak diberikan pertanyaan seputar penggunaan ponsel dengan sistem skala 0 sampai 5. Skala 0 diartikan anak tidak pernah dan skala 5 diartikan anak minimal beberapa kali dalam sehari.

Hasilnya, riset menunjukan anak laki-laki mencatat skor tertinggi penggunaan ponsel untuk mengoperasikan aplikasi permainan, berbagi gambar dan video, mendengarkan musik dan mengirimkan surat elektronik.

Sementara itu, riset juga mendapati seterotipe yang mengatakan anak laki-laki cenderung terobsesi dengan ponsel yang mereka miliki. Tapi khusus kategori pemanfaatan komunikasi melalui aplikasi macam messenger ataupun aplikasi lain tidak ada perbedaan. Umumnya, rata-rata anak menghabiskan waktu untuk chatting 2 jam perhari. cr2/rin

No comments:

Post a Comment